Seni Budaya

BMK-RJK Gelar Diskusi Visualisasi Konten Kebudayaan

Kapabar – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Balai Media Kebudayaan atau BMK bersama Anggota Komisi X DPR-RI Robert Joppy Kardinal atau RJK menggelar sosialisasi dan diskusi Visualisasi Konten Kebudayaan di Rylich Panorama Hotel Sorong, Selasa (5/12).

Dalam sosialisasi dan diskusi itu, BMK bersama RJK melibatkan pegiat seni dan budaya Tanah Papua se Kota dan Kabupaten Sorong serta kawula muda.

Kepala BMK Retno Raswaty mengatakan, pada tahun 2021, Indonesiana TV diluncurkan oleh Menteri Nadiem Makarim sebagai platform media yang memublikasikan pengetahuan dan informasi publik seputar kebudayaan yang hidup di Indonesia.

“Namun, terjadi perubahan di tahun 2022, dibentuk BMK yang fungsinya adalah menjadi sebuah lembaga yang bertugas untuk mengolah konten kebudayaan yang ada di Indonesia yang disimpan dalam pustaka budaya Indonesiana TV,” ujar Retno dalam sambutannya.

Dikatakan Retno, BMK berbasis website indonesiana.tv yang dapat diakses masyarakat. Hanya saja, demi kemudahan, terdapat juga aplikasi yang dirancang untuk Ios dan Android bernama Aplikasi Indonesiana TV.

“Jadi kami punya jargon berbunyi, Temukan Indonesiamu, di Indonesiana TV. Misalnya dari Papua Barat Daya pengen cari tentang noken, kami ada disini. Namun, kami masih sangat kekurangan tentang konten yang terkait dengan Papua Barat Daya,” ungkap Retno.

Retno berharap, BMK hadir di provinsi termuda di Indonesia untuk memicu semangat dari pegiat seni dan budaya Tanah Papua dan kawula muda untuk lebih aktif membuat sebuah konten kebudayaannya.

Sementara itu, RJK menyampaikan bahwa melalui kolaborasi Kemendikbudristek melalui BMK mencoba untuk merangsang generasi muda Papua beserta para pegiat seni dan budaya Papua untuk dapat mempromosikan karya maupun kontennya melalui Indonesiana TV.

“Kami mencoba mengenalkan platform Indonesiana TV kepada anak-anak Papua, khususnya Papua Barat Daya. Dimana platform itu akan sangat membantu sebagai media promosi segala hal yang berkaitan dengan kebudayaan maupun kearifan lokal Papua,” ujar RJK.

Melalui Indonesiana TV, timpal RJK, konten kreator dan para pegiat seni dapat menayangkan karya yang memuat unsur budaya agar dapat lebih dikenal secara nasional maupun internasional.

“Cara paling mudah untuk melestarikan budaya adalah melalui digital, mala saya rasa ini solusi tepat. Banyak budaya yang mungkin akan hilang kalau tidak didokumentasikan dan dipublikasikan dari sekarang. Oleh sebab itu saya harap program ini bisa memacu anak muda Papua untuk mendokumentasikan dan melanggengkan budaya masyarakat kita,” katanya.

Ia berpesan, agar mulai saat ini masyarakat Papua bisa lebih bijak dalam menggunakan smartphone dalam mengakses sosial media. Masyarakat diminta tidak lagi membagikan konten-konten negatif yang dikhawatirkan akan menimbulkan persepsi buruk masyarakat luar terhadap Papua.

“Mulai sekarang jangan membiasakan diri untuk mempublikasikan dan membagikan konten-konten kurang positif yang membuat masyarakat luar memberikan stigma buruk terhadap Papua khususnya Papua Barat Daya. Mari kita masukkan program yang positif, misalnya tentang keunikan budaya Papua atau apapun yang bisa mengundang daya tarik,” tuntasnya. *RON

Tampilkan Lebih Banyak

Artikel Terkait

Back to top button