Terkini

Gara-Gara Miras, Nyawa dan Mobil “Melayang” di Pasar Sentral Remu

Kapabar – Situasi Pasar Sentral Remu yang biasanya ramai dengan hiruk pikuk pedagang dan pembeli, seketika berubah menjadi mencekam setelah seorang pria bernama Marthen tewas akibat ditikam dengan menggunakan senjata tajam oleh supir angkutan kota (angkot) berinisial UG, Senin (20/4). Situasi dibuat semakin memburuk setelah mobil yang sehari-harinya dipakai Usman mencari nafkah, dibakar oleh sejumlah orang yang mengaku sebagai keluarga dan kerabat dari korban.

Kapolres Sorong Kota, AKBP Ary Nyoto Setiawan yang dikonfirmasi terkait kejadian yang langsung membuat aktivitas ekonomi di Pasar Sentral Remu itu lumpuh, mengatakan bahwa tindak penganiayaan itu bermula saat korban dan pelaku sedang duduk-duduk di salah satu tempat pemberhentian angkot, sambil mengkonsumsi minuman keras (miras).

“Kita dapat laporan tindak penganiayaan ini tadi sekitar pukul 14.00 WIT, dimana kronologinya berawal dari korban dan pelaku yang cek-cok mulut saat sedang mengkonsumsi miras,” kata kapolres.

Akibat ketersinggungan yang berlanjut ke cek-cok mulut tadi jelas kapolres, pelaku sempat mengeluarkan parang dan hendak menebaskannya ke arah korban. Namun lanjut kapolres, ayah korban yang saat itu juga sedang berada di TKP dengan cepat mencegah pelaku yang sudah akan mengayunkannya ke arah Marthen.

Nyatanya niat UG untuk melampiaskan amarahnya tidak berhenti sampai disitu, dimana menurut kapolres, UG kemudian mengeluarkan sebilah badik dari dalam tasnya dan dengan cepat menikamkannya ke tubuh korban. “Setelah ditikam oleh pelaku dengan menggunakan sajam, korban sebenarnya masih sempat dilarikan ke Rumah Sakit Herlina untuk mendapatkan pertolongan medis. Sayangnya setelah beberapa saat di rumah sakit, korban dinyatakan meninggal dunia,” jelas kapolres yang ditemui di Mapolres Sorong Kota, Senin (29/4).

Dikatakan kapolres, pelaku bisa saja mengalami nasib yang serupa dengan korban bila saja tidak cepat melarikan diri ke Koramil Sorong Timur. Sambung kapolres, pasalnya pelaku juga sempat dianiaya dengan menggunakan parang oleh keluarga dan kerabat korban, sebelum akhirnya berhasil melarikan diri dan bersembunyi di Koramil Sorong Timur.

“Untuk mencegah tindakan-tindakan yang tidak diinginkan, tadi pelaku yang mengalami luka pada bagian tangan juga sudah kita amankan dan bawa ke RSUD Selesai Be Solu. Memang dalam proses evakuasi pelaku dari Koramil, kita membutuhkan tambahan kekuatan, mengingat tadi massa yang jumlahnya cukup banyak sudah berkumpul di depan Koramil Sorong Timur,” terang kapolres.

Sementara itu berdasarkan pantauan Kapabar, pasca dinyatakan meninggal dunia atau sekitar pukul 19.30 WIT, keluarga dan kerabat korban kemudian mengarak jasad Marthen ke Polres Sorong Kota. Namun, massa kemudian mengubah haluan mereka ke Kantor Wali Kota Sorong dikarenakan sebelumnya sejumlah anggota polisi sudah menutup akses masuk ke halaman Mapolres Sorong Kota dengan menggunakan portal.

Sesampainya di Kantor Wali Kota, massa kemudian menuntut Pemerintah Kota Sorong untuk mengusir keluarga pelaku dari Kota Sorong. Bahkan keluarga dan kerabat korban juga secara terang-terangan meminta kematian korban dibalas juga dengan kematian pelaku.

Terkait hal tersebut, kapolres mengatakan bahwa sebenarnya dirinya telah berkoordinasi dengan pihak keluarga dan Kepala Suku Jayapura di Kota Sorong, agar korban segera disemayamkan di rumah mertuanya. Namun lanjut kapolres, tanpa terduga jasad korban justru diarak menuju Kantor Wali Kota Sorong.

“Tadi, di Kantor Wali Kota Sorong pun kami kembali melakukan koordinasi agar korban segera disemayamkan di rumah duka. Beruntung keluarga inti korban bisa menerima masukan kami dengan baik, sembari menunggu hari Selasa (20/4) akan dilakukan pertemuan antara tokoh-tokoh suku dari pihak korban dan tokoh-tokoh suku dari pihak pelaku, untuk membicarakan beberapa kesepakatan, mengingat korban ini punya anak dan istri juga. Tentu pertemuan ini akan difasilitasi oleh pihak kepolisian,” tuntas kapolres.*HMF

 

Tampilkan Lebih Banyak

Artikel Terkait

Back to top button