Wartawan dan Protokol Berkunjung ke Museum BI di Kota Tua Jakarta

Kapabar – Sebanyak 22 peserta yang terdiri dari wartawan dan protokol dari Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya diberikan kesempatan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Papua Barat mengunjungi Museum BI yang berlokasi di Jalan Pintu Besar Utara No.3, RT.4/RW.6, Pinangsia, Kecamatan Taman Sari, Kota Tua Jakarta, pada Kamis 25 April 2024.
Kunjungan wartawan dan protokol ke Museum BI tersebut merupakan akhir dari rangkaian kegiatan Capacity Building yang diselenggarakan BI Papua Barat di Ibukota Jakarta.
Deputi Kepala Perwakilan BI Papua Barat Roni Cahyadi dalam sambutannya mengatakan, Capacity Building yang rutin setiap tahunnya diadakan oleh BI Papua Barat diawali dengan pembekalan bagi peserta dari sisi jurnalistik dan protokoler.
“Kemudian kami sudah mengunjungi Perum Peruri untuk melihat secara langsung percetakan uang rupiah. Kemudian di hari terakhir dilanjutkan mengunjungi Museum BI ini,” kata Roni.
Diakui Roni tujuan dari Capacity Building tersebut ialah agar wartawan dan protokol mengetahui peran dan fungsi BI. Selain itu, sebagai ajang koordinasi dan sinergitas khususnya bagi BI di daerah agar kebijakan-kebijakan dapat dipublikasikan dan diterima oleh masyarakat.
“Untuk itu, nanti teman-teman wartawan dan protokol bisa mengetahui sejarah dari BI dan bisa bertanya secara langsung kepada bapak-ibu pegawai Museum BI. Harapannya, teman-teman bisa mengetahui apa itu BI dan menjadi juru bicara kami,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Divisi Museum BI Hary Nugroho menyebutkan, Museum BI berdiri pada tahun 1828 dan terakhir direnovasi pada tahun 1937.
“Disinilah BI dulu berdiri dan pertama kali beroperasi pada tahun 1953 yang sebelumnya bernama Bank De Javasche Bank yang kemudian dibeli sahamnya oleh Pemerintah Indonesia sehingga menjadi BI,” kata Hary.
Dikatakan Hary, Museum BI berbeda dengan museum lainnya karena Museum Indonesia adalah kanal komunikasi dari pada kebijakan dan sejarah BI.
“Sehingga di dalam museum akan dibagi menjadi tiga cluster, pertama cluster kebijakan BI dari awal berdiri hingga saat ini, kedua cluster koleksi uang kertas serta koin termasuk IBRp atau Uang Rupiah Irian Barat dan ketiga cluster arsitektur bangunan Museum BI,” ungkap Hary.
Hary menambahkan, secara umum, Museum BI mempunyai dua fasilitas yang baru yaitu Kids Corner dan Photo Booth serta Cafe yang diperuntukkan untuk internal BI.
“Banyak kegiatan yang dilakukan di Museum BI, dimana dalam waktu dekat kami akan menyelenggarakan pameran temporer dan nanti judulnya menarik juga “Rupiah Berkisah Tentang Indonesia Timur” ini sedang kami garap konsepnya dan mudah-mudahan di akhir Mei 2024 bisa terselenggara,” katanya. *RON