Olahraga

Sekolah Bola Kaki Belanda Akan Dibuka di Kota Sorong

Kapabar – Pendiri Sekolah Bola Kaki Belanda, Johan Ang mengatakan, sesuai rencana pada awal tahun 2024, Sekolah Bola Kaki Belanda akan dibuka di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya tepatnya di Jalan Obet Mubalus, Saoka, Distrik Sorong Barat.

“Nantinya, pada akhir tahun ini kami akan lakukan peletakan batu pertama. Namun, saat ini pembangunan lapangan telah berjalan,” ujar Johan kepada awak media di Mooi Park, Jumat 25 Agustus 2023.

Dikatakan Johan, lapangan yang dibangun nantinya berukuran 50×100 meter dengan rumput berstandar nasional dan beberapa fasilitas pendukung lainnya.

“Kalau tidak ada halangan, saya perkiraan dalam satu tahun lapangan beserta fasilitas pendukungnya telah selesai dibangun semuanya,” ungkap Johan.

Johan menambahkan, dalam Sekolah Bola Kaki Belanda itu terdapat dua grup yakni Umum dan Talenta dengan batas usia mulai dari tingkat SD/dibawah 12 tahun, SMP/dibawah 15 tahun serta SMA/dibawah 18 tahun.

“Nantinya sekolah ini kami buka untuk umum, bagi yang kurang mampu kami kasih gratis pelatihan, namun peserta yang mampu, kami hanya minta pengertian saja. Mungkin kami akan mencari dana dari luar, baik sponsor, perusahaan ataupun pemerintah daerah mulai dari pembangunan hingga pelaksanaan,” papar Johan.

Menurut Johan, tantangan terbesar nantinya ialah memberikan asupan makanan bergizi seperti daging, ikan, susu dan lainnya kepada peserta, dalam seminggu tiga kali.

“Kenapa itu penting sekali? Anak-anak yang menjadi impian kita yang bisa menjadi seperti Cristiano Ronaldo, karena gizi akan mengembangkan otak serta kondisi anak yang dibutuhkan dalam sepak bola,” kata Johan.

Bicara tentang pelatih, sambung Johan, pihaknya akan mendatangkan pelatih dari Belanda (Ajax Amsterdam) yang akan berdomisili beberapa bulan di Kota Sorong untuk melatih sekaligus mencari asisten pelatih lokal yang nantinya mengambil alih pekerjaannya.

“Mereka datang secara sukarela, saya akan berusaha menggoda mereka untuk datang ke Kota Sorong hanya dapat tempat tinggal dan makan, tetapi tidak mendapat gaji. Saya yakin mereka mau berbuat untuk Papua,” ucapnya.

Dirinya menuturkan, alasannya terpanggil membuka sekolah sepak bola karena cinta dengan Papua serta menyadari bakat alami orang Papua dalam bermain sepak bola.

“Saya sudah membawa guru besar KNVB (Asosiasi Sepak Bola Kerajaan Belanda) untuk melakukan penelitian dan menyampaikan bahwa benar orang Papua bisa menjadi pemain bola dunia,” ujarnya.

Menyadari hal itu, membuat dia merasa terdorong untuk memulai agar bisa menjadi kenyataan. “Bahkan, kalau semua ini sudah jadi akan saya hibahkan lapangan bola dan sekolahnya kepada yayasan biar dikelola secara berkelanjutan. Kalaupun hidup saya berakhir, saya akan tenang karena sudah mengantarkan anak Papua main di televisi,” tukasnya. *RON

Tampilkan Lebih Banyak

Artikel Terkait

Back to top button