Keluarga Js Pertanyakan Prosedur Penangkapan Oleh Pihak Kepolisian
Kapabar – Keluarga dari Js, oknum wartawan Kota Sorong, yang mendekam di balik jeruji besi usai ditangkap anggota Polres Sorong Kota pada tanggal 14 Januari 2020 lalu, akibat diduga menjadi bandar judi togel, mempertanyakan prosedur penangkapan dan proses hukum dari anggota keluarga mereka.
Kekecewaan keluarga semakin memuncak, karena sampai hari ini pun, pihak kepolisian tidak memberikan alasan yang jelas kenapa sampai Js harus ditangkap. Apalagi pasca Js diringkus, polisi tidak juga menunjukkan surat penangkapan.
Menurut Novi yang tidak lain adalah adik kandung dari Js, penangkapan terhadap kakaknya oleh pihak kepolisian sangatlah tidak profesional.
Diungkapkan Novi, sebelum kakaknya diringkus, memang ada sejumah orang yang datang ke rumahnya sambil menggedor-gedor pintu. Sejumlah orang yang diduga sebagai polisi itu menurut Novi, mencari Js untuk memberikan klarifikasi terkait beberapa hal.
“Malam itu saya bilang bilang tidak ada dia di rumah sini. Waktu itu juga mereka bilag mau klarifikasi terkait beberapa hal, tapi mereka tidak mau kasih tau soal apa. Nah paginya saya dapat kabar dari Jakarta kalau ternyata Js sudah ditahan di Polres Sorong Kota,” jelas Novi di kediamannya, Senin (25/1).
Parahnya ungkap Novi, sampai saat ini pihak keluarga belum dapat menemui Js, karena belum diperbolehkan oleh pihak kepolisian yang memakai alasan penanggulangan Covid-19. Keadaan itu semakin diakui Novi membuat pihak keluarga kecewa, apalagi Js adalah tulang punggung keluarga mereka.
“Js ini tulang punggung di keluarga ini, makanya sekarang kami sudah bingung mau dapat uang darimana, apalagi bapa dan mama hanya jualan bensin saja. Kami hanya minta keadilan saja agar kami bisa bertemu dengan Js, minimal untuk untuk lihat dan tau kabarnya saja,” sambung Novi.
Novi juga merasa pihak kepolisian sudah berlaku tidak adil dan tebang pilih, dalam memberantas judi Togel yang di Kota Sorong. Tudingan itu diutarakan Novi, karena judi togel sudah begitu marak dan terang-terangan dilakukan oleh warga Kota Sorong.
“Di Kota Sorong ini banyak kok yang jadi bandar togel, ada lapak di mana-mana. Kenapa kakak saya saja yang ditangkap, padahal setau saya dia bukan bandar togel. Kalaupun dia bandar togel, kenapa harus dia yang ditangkap? Sementara banyak bandar-bandar besar dan terang-terangan. Kalaupun polisi mau berantas togel, tolong yang adil lah,” kesal Novi mengakhiri wawancaranya.*HMF