100 Peserta Ikuti Kegiatan Pengembangan Kapasitas TRC

Kapabar – Pemerintah Kota Sorong melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengadakan kegiatan pengembangan kapasitas Tim Reaksi Cepat (TRC) yang berlangsung di Hotel Mariat Sorong selama dua hari, 21-22 Februari 2023.
Ketua Panita, Johosua Homer mengatakan, mencermati fenomena alam secara global yang mempora-porandakan sistem kehidupan dan kehidupan manusia yang cenderung menelan korban baik jiwa, harta benda dan infrastruktur serta meninggalkan trauma mendalam.
“Maka BPBD Kota Sorong dalam penanganan bencana merasa perlu melakukan kegiatan pengembangan kapasitas TRC sebagai bentuk pengetahuan dasar yang menempatkan stakeholder terkait,” kata Johosua mengawali laporannya.
Dikatakan Johosua, stakeholder terkait itu, diantaranya pemerintah, TNI/Polri, swasta, relawan dan organisasi lainnya secara berkolaborasi dan bersinergi guna membentuk TRC yang tangguh dan tanggap dalam menghadapi bencana seperti yang sudah terjadi, seperti banjir, longsor, gempa, angin kencang, gelombang tinggi dan bencana non alam seperti covid-19.
“Tujuan pelaksanaan, satu meningkatkan pengetahuan dasar secara personal dan managerial sehingga dapat melakukan pengkajian awal segera setelah terjadi bencana, cepat dan tepat guna mengidentifikasi cakupan lokasi terdampak bencana, jumlah korban, kerusakan dan gangguan terhadap pelayanan umum maupun pemerintah sehingga dapat memberi saran yang tepat kepada kepala daerah melalui BPBD,” katanya.
Selanjutnya, sambung dia, sebagai wadah dalam mempersiapkan pembentukan TRC dan juga membangun jejaring kerja dan teamwork lintas sektoral dalam penanganan bencana dan akan berkolaborasi membantu BPBD.
“Adapun peserta yang terlibat dalam kegiatan TRC adalah panita yang terdiri dari pegawai BPBD Kota Sorong berjumlah 26 orang, narasumber 6 orang. Sementara peserta 100 orang dari unsur TNI/Polri, BPKD, Dinkes Kota Sorong, RS. Sele be Solu, distrik, damkar, satpol PP, Basarnas, Orari, RRI, PWI, Banser dan lain-lain,” terangnya.
Sementara itu, Wali Kota Sorong, George Yarangga mengatakan, pada Agustus 2022 Kota Sorong dilanda dengan curah hujan yang cukup tinggi sehingga mengakibatkan musibah banjir dan longsor di beberapa titik.
“Pada saat saya baru saja dilantik sebagai penjabat wali kota, saya hadir di Kota Sorong pada tanggal 26 Agustus, diperhadapkan dengan hujan, banjir dan longsor. Tapi puji tuhan karena kerja sama kita semua bisa ditangani dengan baik,” terang George.
Menurut George melalui peningkatan kapasitas TRC menciptakan gerakan terpadu baik pemerintah, masyarakat, unit usaha, TNI/Polri dan lainnya agar lebih proaktif dalam penanganan bencana alam.
“Kota pintu gerbang, ibu kota provinsi yang mempunyai aksesnya mudah, jadi kalau ada bencana itu harus ditangani cepat jadi komunikasi harus cepat, harus terbangun teamwork yang bagus dengan didukung teknologi yang canggih,” katanya.
Kegiatan pengembangan kapasitas TRC itu dibuka secara resmi oleh orang nomor satu di Kota Sorong, George Yarangga dengan menabuh tifa sebanyak lima kali. *RON