Media Gathering, Pegadaian Area Sorong Paparkan Capaian Kinerja

Kapabar – Dengan mengundang media online dan offline yang berada di Kota Sorong, PT. Pegadaian Area Sorong menggelar media gathering di Area Swimming Pool Swiss-Belhotel Sorong, Rabu (22/2).
Media gathering yang dikemas dengan santai sebagai bentuk silaturahmi kepada insan pers, juga digunakan Pegadaian Area Sorong untuk memaparkan pencapaian kinerja secara nasional dan area Sorong.
Deputi Bisnis PT. Pegadaian Area Sorong, Abdul Lafaz Isnainy menyampaikan rasa syukurnya karena sudah melewati masa-masa sulit saat badai pandemi covid-19 yang melanda seluruh jagad raya.
“Bersyukur karena di tahun 2022 lalu, kinerja kami sudah mulai menunjukkan ke track yang sangat bagus. Hal itu ditandai dengan secara nasional laba bersih kami tumbuh 36,17 persen. Jadi dari tahun 2021 Rp.2,42 triliun, naik di tahun 2022 menjadi Rp.3,29 triliun,” kata Abdul dihadapan awak media.
Hal ini, sambung Abdul, dikarenakan pendapatan Pegadaian Area Sorong bertumbuh sebesar 18,83 persen. Yang pada tahun 2021 senilai Rp. 20,63 triliun, pada tahun 2022 naik menjadi Rp.22,87 triliun.
“Itu disebabkan karena pendapatan yang meningkat, dimana labanya kami naik cukup signifikan. Karena diketahui bahwa, kami benar benar konsen dalam hal pengurangan biaya di tahun 2022,” terang Abdul.
Menurut Abdul, walaupun secara umum sudah bisa dapat melakukan interaksi langsung atau offline, tapi Dalam hal yang tidak terlalu urgent, dimana dulunya harus dikumpulkan dari Sorong harus bertemu di Manado atau di Jakarta, sekarang lebih banyak melalui melalui media online atau virtual.
“Nah, itu benar-benar menekan biaya yang dulunya cukup terasa. Apalagi kami yang dari Papua sini, tiket pesawat saja sudah berapa? Mungkin yang di Surabaya mau ke Jakarta bisa naik kereta atau bis tidak terlalu mahal ya,” terang Abdul.
Diakui Abdul, dengan peningkatan usaha yang cuma 18 persen, tapi dibarengi dengan penetapan dalam hal biaya operasional atau perjalanan dinas akhirnya laba kami di tahun 2022 benar-benar naik.
“Selain dari kinerja laba, dari segi out standing loan atau pinjaman artinya apa yang disalurkan kepada masyarakat mengalami kenaikan yaitu sekitar 12,65 persen. Dari tahun 2021 Rp.52,42 triliun, namun tahun 2022 naik menjadi Rp.59,05 triliun,” papar Abdul.
Abdul menambahkan, dengan adanya kenaikan itu, akhirnya membuat aset perusahaan secara nasional juga tumbuh 11,48 persen. Dari Rp.65,77 triliun pada tahun 2021 dan naik menjadi Rp.73,33 triliun pada tahun 2022.
“Itu angka-angka nasional, termasuk dengan penambahan nasabah yang tadinya di tahun 2021 hanya 19,67 juta orang, namun di tahun 2022 naik menjadi 21,86 juta orang di seluruh Indonesia atau kira-kira naik sekitar 11,11 persen,” ungkapnya.
Menyikapi perkembangan teknologi di era sekarang, dia menerangkan, selain mengandalkan outlet 4000an yang tersebar di seluruh Indonesia, mereka juga mempunyai aplikasi Pegadaian Digital Service, guna menggarap nasabah mineral.
“Dulunya Pegadaian ini identik dengan nasabah emak-emak, oleh sebab itu kami hadirkan sebuah terobosan untuk kaum milenial dengan aplikasi Pegadaian Digital Service yang bisa bertransaksi apapun hanya melalui gadged. Itu juga mengalami pertumbuhan, dari 4,5 juta orang tahun 2021 naik menjadi 5,3 juta orang tahun 2022 (penggunaa aplikasi, red),” ungkapnya.
Dia menyampaikan, rasa syukur yang teramat dalam atas pencapaian kinerja, hal itu juga berkat dukungan dari insan pers baik dari kantor pusat, kantor wilayah sampai dengan kantor area atau cabang.
“Kalau saya dulu masih pinca, komunikasi kami dengan teman media itu sangat akrab. Artinya setiap bulan ada berita Pegadaian yang dipublikasikan. Jadi masyarakat benar-benar yakin kalau Pegadaian sangat dipercaya. Fokus kami di tahun ini bagaimana meningkatkan Sevice Excellent kepada nasabah,” katanya.
Dia membeberkan untuk Pegadaian Area Sorong dengan wilayah kerja 12 kabupaten, 1 kota yang berada di 3 provinsi di Papua ditargetkan 30 persen naik laba setiap tahunnya.
“Syukur juga di area Sorong kemarin, laba kami yang ditargetkan Rp.98,64 milyar tercapai 106 persen di angka Rp.104,48 milyar. Kalau lihat gedung kantor agak kurang, sebenarnya milyaran uang di dalamnya bukan kaleng-kaleng,” tutupnya sambil bekelakar. *RON