Kunker ke PBD, Emanuel : Putusan Disini Mengikat Semua Mitra
Kapabar – Komisi IX DPR-RI melakukan kunjungan kerja (kuker) ke Provinsi Papua Barat Daya dalam masa reses persidangan ke V tahun 2022-2023 di Gedung Lambert Jitmau, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Jumat (14/7).
Wakil Ketua Komisi IX DPR Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan, dalam semua kunjungan reses sifatnya sama dengan rapat kerja atau rapat dengar pendapat di Komisi IX DPR-RI, hanya saja tempatnya yang berbeda di daerah.
“Jadi apapun putusan kita yang ada disini, mengikat semua mitra yang hadir. Sehingga apabila ada putusan-putusan yang diputuskan disini, mengingat, harus serta wajib dilaksanakan ditingkat pusat, harus sama sama kita seriusin,” kata Emanuel mengawali sambutannya.
Komisi IX DPR-RI membidangi, tenaga kerja, kependudukan dan kesehatan, kata Emanuel, berkunjung ke 3 provinsi, Papua Barat Daya, Provinsi Aceh dan Provinsi Maluku.
“Ini kunjungan kami ketiga. Kami sudah ke Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Barat Daya dan terakhir di Papua Pegunungan. Kunker ke sini, kami lakukan dalam melaksanakan peraturan tata tertib DPR-RI,” jelas Emanuel.
Diakui Emanuel, dalam kunker itu tujuannya menyerap aspirasi dari masyarakat Provinsi Papua Barat Daya yang nantinya akan jadi masukan untuk dibahas dalam masa sidang kedepan.
“Dan ini bagus sekali, karena kanker kali ini menuju masa pembahasan anggaran pagu definitif. Pasti ada maknanya pertemuan hari ini, kalau melihat paparan dari gubernur tadi tentu ada banyak potensi yang bisa dikembangkan,” terang Emanuel.
Menurut Emanuel, kalau dicermati diantara semua provinsi di Papua, ekonomi bergerak paling terbaik ada di Provinsi Papua Barat Daya. “Dengan berbagai tantangan dan peluang yang harus kami bantu pempercepat pembangunan di Papua Barat Daya,” ungkapnya.
Untuk itu tentunya, sambung dia, kunker itu menjadi penting karena di aspek tenaga kerja dan kesehatan, ada banyak hal yang perlu disupport dan dukung agar di Papua Barat Daya yang nantinya salah satu lokomotif pengembangan seluruh Tanah Papua bisa berkembang dengan baik.
“Tentunya, di aspek kesehatan kami ingin memastikan bahwa tenaga kerja dari Papua Barat Daya ini juga bisa mengisi serta menjadi tuan rumah di negerinya sendiri,” katanya. *RON