Kapabar – Seakan tidak tersentuh oleh pihak kepolisian judi sabung ayam dan dadu di Kabupaten Sorong semakin tumbuh subur. Seakan tidak tersentuh aparat keamanan, praktek judi sabung ayam belangsung tidak jauh dari lingkungan masyarakat, salah satunya di Jalan Makam Kabupaten Sorong.
Berdasarkan hasil pantauan media ini salah satu lokasi sabung ayam di Kabupaten Sorong, Minggu (11/12), terdapat puluhan motor dan mobil terparkir di bahu jalan, bahkan sampai menutupi halaman dan menutup akses keluar masuk rumah warga.
Salah satu pemain sabung ayam yang ditemui oleh media ini pun mengungkapkan bahwa dirinya harus membayar uang senilai Rp. 35.000 untuk dapat masuk dan menyaksikan judi sabung ayam. Uang puluhan juta pun diperkirakan masuk kedalam saku penyelenggara, melihat banyaknya orang yang berkerumun di lokasi judi sabung ayam.
Ditanyai media ini tentang rasa takutnya untuk menyaksikan dan ikut bertaruh dalam aktivitas judi ayam tersebut, dirinya meyakini semua akan aman-aman saja karena ada oknum aparat yang memback up kegiatan itu.
Sementara itu menurut pengakuan warga setempat yang enggan namanya dipublikasikan, dalam sepekan judi sabung ayam bisa berlangsung dua bahkan sampai. “Biasanya main di hari Sabtu sama Minggu. Itupun yang datang kesitu banyak yang mukanya asing, mungkin bukan dari daerah sini,” ungkapnya.
Menurut dia, udah semestinya pihak kepolisian bertindak tegas agar tidak muncul kesan pembiaran. Apalagi lanjut dia, sabung ayam sangat mengganggu aktivitas masyarakat sekitar yang ingin berkebun dan berbahaya bagi perkembangan anak-anak di lingkungan itu.
“Kami menginginkan pihak kepolisian khususnya Polda Papua Barat dan Polres Sorong untuk segera menutup kegiatan judi sabung ayam dan dadu tanpa pandang bulu. Aktivitas judi ini tidak ada untungnya sama sekali bagi kami,” kesalnya.
Terkait keluhan warga atas aktivitas judi sabung ayam dan dadu ini, Kapolres Sorong AKBP Iwan P Manurung yang dikonfirmasi via Whatsapp, tidak kunjung memberikan respone.*AZS
