Terkini

Rektor Universitas Victory Sorong Pastikan Mahasiswa Peserta Demo Dikeluarkan dari Kampus

Kapabar – Rektor Universitas Victory Sorong, Dr Roximelsen Suripatty SH MH menegaskan bahwa dirinya dan yayasan sepakat mengeluarkan beberapa mahasiswa, yang melakukan aksi demo dengan mengaku sebagai BEM dan yang menyatakan diri sebagai korban pelecehan seksual serta tindak kekerasan.

Tidak hanya mahasiswa yang mengaku sebagai BEM dan korban, Roximelsen juga menyatakan akan memecat oknum dosen yang diduga sebagai pelaku jika tuduhan tindak pelecehan seksual dan kekerasan itu benar terjadi disertai dengan bukti.

“Saya tegaskan mulai hari ini yang mengaku sebagai BEM Universitas Victory Sorong dan yang mengaku korban sudah tidak berstatus mahasiswa alias kita keluarkan. Kita juga akan memecat dosen termaksud, jika benar yang bersangkutan melakukan pelanggaran. Keputusan ini sesuai dengan hasil rapat yayasan,” tegas Roximelsen yang ditemui di Kota Sorong, Jumat (18/11).

Mengawali wawancaranya, Roximelsen mengatakan aksi demo yang dilakukan oleh beberapa mahasiswa, di lingkungan kampus Victory, Jumat (18/11) telah mengganggu aktivitas perkuliahan. Roximelsen juga mengaku kecewa atas desakan pendemo yang memintanya untuk dilengserkan dari jabatan rektor.

“Mereka tidak punya hak, itu hak yayasan. Saya diangkat yayasan bukan di angkat mereka. Itu bahasa yang bodoh, masa iya BEM yang harus turunkan rektor? lagian saya punya salah apa? kalaupun mereka punya bukti atas tuduhan yang mereka orasikan, silahkan tunjukkan dan buktikan, harus ada dasar,” ujar Roximelsen.

Roximelse pun mengakui bahwa hal ini menjadi perhatian serius, sehingga pihak yayasan memutuskan untuk membawa masalah tersebut ke ranah hukum dengan membuat laporan polisi. Langkah ini diambil sambung Roximelsen, karena pendemo telah mencemarkan nama baik kampus, melakukan pelanggatan UU ITE, dan mengganggu ketertiban di dalam lingkungan Universitas Victory Sorong.

“Ini termasuk dalam perbuatan tidak menyenangkan, oleh sebab itu kami akan proses terus. Apalagi mereka ini kan bisa dibilang mengaku sebagai BEM, karena saya belum tandatangani dan sahkan SKnya. Saya juga tegaskan, dalam membuat aksi mahasiswa itu harus punya dasar dan jelas, jangan bawa berita hoax tentang kekerasan dan pelecehan sexual,” sesal Roximelsen.

Roximelsen juga memastikan tidak akan ada lagi aksi demo dan mahasiswa dapat melakukan kegiatan belajar mengajar seperti biasa.*AZS

Tampilkan Lebih Banyak

Artikel Terkait

Back to top button