Ekonomi Bisnis

Bank Sampah Sosialisasi Aplikasi Mobile Banking Sampah

Kapabar –  Sebagai bentuk inovasi di era digital sekaligus program Maching Fund Kedaireka untuk mengembangkan aplikasi, Bank Sampah Sorong Raya menggandeng Politeknik Saint Paul Sorong menggelar sosialisasi Mobile Banking Sampah di Aula Drei Kinder Sorong, Sabtu (19/11).

Pada acara sosialisasi tersebut, dihadiri langsung oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Sorong, George Yarangga untuk menanggapi materi yang dibawakan oleh tiga pembicara. Dalam tanggapan sekaligus sambutannya, George Yarangga mengatakan, atas nama pemerintah dan masyarakat Kota Sorong menyambut baik serta memberikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan tersebut.

“Sebagaimana dapat mendukung program pemerintah pusat maupun daerah mencapai target pengurangan sampah 30 persen pada tahun 2025 mendatang. Selama ini, sebagian besar masyarakat masih memandang sampah sebagai barang sisa yang tidak berguna, bukan sebagai sumber daya yang perlu dimanfaatkan,” papar George. 

Menurut George, pada umumnya, masyarakat dalam mengelola masih dalam proses akhir yaitu sampah dikumpulkan lalu diangkut dan dibuang ke tempat proses akhir sampah.

“Padahal timbunan sampah dengan volume yang besar di lokasi tempat proses akhir sampah berpotensi meningkatkan emisi gas rumah kaca dan memberikan kontribusi terhadap pemanasan global. Agar timbunan sampah dapat terurai diperlukan jangka waktu yang lama dan menelan biaya yang cukup besar,” ungkapnya.

Sementara itu, Dosen Politeknik Saint Paul, Luluk Suryani mengatakan, aplikasi Mobile Banking Sampah yang dinamai BSSR hadir dengan beberapa fitur layanan untuk masyarakat di luar atau eksternal dari Bank Sampah. “Nah, itu fitur layanan untuk Bank Sampah Unit dan nasabah. Dimana kalau untuk Bank Sampah Unit, untuk mengetahui nilai saldo atau tabungan sampah mereka yang ada di Bank Sampah,” kata Luluk kepada Kapabar di sela-sela acara sosialisasi.

Luluk menjelaskan, kalau aplikasi jasa angkut untuk nasabah secara luas atau masyarakat umum dengan dua versi yakni jasa angkut berlangganan dan sekali pesan. “Jadi, masyarakat bisa melakukan pemesanan untuk penjemputan sampah secara berlangganan dengan sekali pemesanan. Kemudian dijemput beberapa kali, misalnya seminggu dua kali, otomatis sekali pesan, berarti sebulan delapan kali penjemputan. Jadi kalau untuk melanjutkan lagi bisa pesan lagi,” terang Luluk.

Luluk menambahkan, saat ini pihaknya telah meng-upload aplikasi BSSR di Google Play tapi masih dalam tahapan review dari Google. Akan tetapi, nanti masyarakat bisa mendownload menggunakan aplikasi tersebut pada operating sistem android.

“Itu tinggal menginstal, melakukan register, login dan bisa pakai seperti biasa. Tujuan kami ingin melibatkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam program bank sampah, selain itu agar kesadaran masyarakat itu semakin luas, karena disitu ada edukasi dan kegiatan. Terus layanan dari Bank Sampah untuk masyarakat bisa maksimal dengan adanya aplikasi, lebih tersistem gitu,” katanya.

Disamping itu, Partnership Staff Bank Sampah Sorong Raya, Innocent F Jacobus mengatakan hadirnya aplikasi BSSR mereka merasa sangat terbantu, karena selama ini secara operasional berjalan secara manual mulai dari buka unit atau menerima jasa angkut.

“Dengan adanya aplikasi itu harapannya adalah kami bisa lebih banyak menjangkau se-Sorong Raya. Sehingga, hanya dengan menggunakan HP saja sudah bisa sangat mudah kontak ke kami. Bersama Saint Paul kami coba melakukan inovasi bagaimana cara pengelolaan sampah organik dan anorganik,” tuntasnya. *RON

Tampilkan Lebih Banyak

Artikel Terkait

Back to top button

Penerimaan Mahasiswa Baru UNAMIN


banner popup

This will close in 20 seconds