Bernard Sagrim Disarankan jadi Anggota DPR RI karena Status OAP, Direktur LBH Gerimis ; Tidak ada Aturannya dan RJK juga Papua

Kapabar – Direktur LBH Gerimis, Yoseph Titirlolobi merasa aneh dengan statement Waketum DPP KNPI, Zulfikar di salah satu media online yang meminta Pemerintah Pusat dan KPU RI untuk memperhatikan keberadaan Orang Asli Papua (OAP) sebagai wakil Papua Barat Daya di deretan kursi DPR RI. Bukan tanpa sebab, karena Zulfikar juga menyebutkan nama salah satu sosok, yakni Bernard Sagrim sebagai sosok yang pantas menjadi wakil Orang Asli Papua di Senayan.
Yoseph yang juga merupakan kuasa hukum dari Robert Joppy Kardinal (RJK) mengatakan bahwa permintaan dari Zulfikar itu seperti meragukan status kliennya sebagai anak Papua. Sekaligus lanjut Yoseph, statement tersebut seperti ingin mengusik keberadaan kliennya yang saat ini memperoleh suara tertinggi, dari calon lain di Partai Golkar dan sangat besar kemungkinan kembali menuju Senayan.
“Robert Joppy Kardinal itu kalau mau dilihat dari garis keturunannya, masih ada darah Papuanya, yakni dari Tambrauw. Dia juga lahir besar di Kota Sorong, lebih tepatnya di Papua. Dengan demikian dia adalah orang dengan darah Cina Papua, tidak ada yang bisa membantah itu,” jelas Yoseph.
Lagipula sambung Yoseph, kalau masalah kepedulian, kliennya merupakan sosok yang sangat peduli dengan kebutuhan Orang Asli Papua. Menurut Yoseph, sudah banyak kebutuhan dan keperluan OAP, mulai dari pendidikan, pelatihan, kesehatan dan lain sebagainya telah dijawab oleh kliennya.
“Bahkan kalau mau dibandingkan dengan pejabat lain yang juga berstatus OAP, klien saya bahkan jauh lebih peduli dari mereka. Jadi tidak usah ditanya lagi bagaimana RJK sangat mencintai tanah ini,” tegas Yoseph.
Dalam wawancaranya juga, Yoseph mengklaim bahwa RJK merupakan sosok yang mendapat banyak kepercayaan dari OAP itu sendiri.
“Saat ini suara klien saya yang paling banyak dari Partai Golkar, bahkan meninggalkan jauh calon lainnya. Perlu diketahui juga bahwa 70 persen suara RJK adalah Orang Asli Papua yang cinta dan merasa aspirasi mereka dapat disuarakan oleh RJK di Senayan nanti,” ujar Yoseph.
Melihat fakta-fakta tadi, Yoseph pun memperingatkan pihak manapun untuk tidak mencoba merubah aturan yang ada atau bahkan mencoba memaksakan agar seseorang yang tidak memiliki suara signifikan untuk melenggang dan menjadi Anggota DPR RI.
“Tidak ada pasal atau aturan dimanapun yang mengatakan bahwa seseorang menjadi anggota DPR RI karena identitasnya, melainkan karena banyaknya dukungan dan kepercayaan yang diberikan pada pemilu kemarin. Jadi jangan coba-coba merubahnya apalagi menakut-nakuti dengan mengatakan, situasi dan kondisi di Papua Barat Daya bisa jadi tidak kondusif pasca pemilu karena hal seperti ini. Saya tegaskan bahwa Papua Barat Daya ini akan tetap aman apapun hasil pemilu nantinya, Zulfikar itu tidak tau apa-apa karena dia tinggal di daerah Jawa sana,” kata Yoseph.
Yoseph menambahkan bahwa ia merasa perlu membela RJK, karena yang bersangkutan merupakan pembina dan sosok yang selalu mensuport LBH Gerimis dalam memberikan bantuan hukum secara gratis, kepada masyarakat yang kurang mampu di tanah Papua.*HMF