BP Tangguh Indonesia Media Gathering Bersama Insan Pers Papua Barat dan Papua Barat Daya

Kapabar – British Petrolium (BP) Tangguh Indonesia selaku operator Tangguh LNG menyelenggarakan Media Gathering di Hotel Aston Niu Hotel, Manokwari, Papua Barat pada hari Rabu (22/2).
Media getring tersebut melibatkan para insan pers dari media massa cetak dan elektronik yang berapa di dua wilayah Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya.
Kegiatan ini sendiri bertujuan untuk memperkuat hubungan yang baik dan berkesinambungan dengan rekan–rekan awak media yang ada di wilayah Papua Barat & Papua Barat Daya.
Desy Unidaja selaku Head of Communications and External Affairs BP Indonesia menyampaikan, kegiatan media gathering itu menjadi ajang bertatap muka dengan rekan-rekan jurnalis setelah terpisah cukup lama dikarenakan adanya pembatasan-pembatasan selama pandemi.
Desy Unidaja mengatakan, terkait update proyek Tangguh Train 3, bahwa Tangguh LNG melalui kontraktor dan subkontraktornya telah memperkerjakan lebih dari 5.400 pekerja yang berasal dari tanah Papua sejak konstruksi dimulai2016.
”Saat ini, proyek Tangguh Train 3 telah mendekati penyelesaian dan pekerja konstruksi telah mulai di demobilisasi, melanjutkan pekerjaan dengan aman sesuai kualitas yang dipersyaratkan, dan dalam waktu sesegera mungkin sesuai target yang diminta oleh SKK Migas dan Pemerintah. Ini merupakan sebuah kewajaran dalam siklus proyek hulu migas,” ucapnya.
Sementara itu, Budy Hermawan selaku Tangguh Sustainable Project Manager BP Indonesia menambahkan bahwa 35 jenis pelatihan dan peningkatan keahlian telah diberikan kepada para 4.219 pekerja asal Papua.
“35 jenis pelatihan tambahan yang diberikan meliputi keahlian, peningkatan kapasitas dan kompetens keteknikani, seperti struktur, mekanikal, pemipaan, elektrikal, dan lainnya sebagai komitmen kami dalam peningkatan kapabilitias,” sebut Budy.
Kepala bidang hubungan industrial dinas tenaga kerja dan transmigrasi provinsi Papua Barat, Ermawati Siregar dalam kesempatan yang sama mengatakan pihaknya mengapresiasi BP Indonesia yang terus berkordinasi dengan pemerintah daerah dan dinas tenaga kerja provinsi Papua Barat, untuk memastikan hak-hak pekerja proyek Tangguh Train 3 yang didemobilisasi terpenuhi dengan baik.
Selain itu, BP Indonesia juga terus mengupayakan agar tenaga kerja dapat meningkatkan keahliannya agar setelah selesai dari proyek Tangguh 3, dapat bekerja di sektor dan proyek lain di luar proyek Tangguh.
“Papua Barat ditopang oleh banyak industri, dengan peningkatan kapasitas tersebut, mereka bisa bekerja di berbagai sektor seperti bengkel, industri kayu dan lain-lain setelah selesai bekerja di proyek Tangguh,“ jelas Ermawati.
Pada kesempatan yang sama, Pjs Kepala Perwakilan SKK Migas wilayah Papua dan Maluku, Galih Agusetiawan mengatakan bahwa kegiatan hulu migas yang berada di Papua Barat, termasuk didalamnya yang dioperatori oleh bp Indonesia telah terbukti menimbulkan adanya multiplier effect (efek berganda), tidak hanya terhadap perekonomian di daerah bahkan secara nasional.
“Keberadaan Tangguh LNG dan kesuksesan penyelesaian projek Train 3 nantinya, pasti akan membuka peluang memunculkan industri industri turunan baru yang juga akan meningkatkan nilai strategis tambahan bagi perekonomian daerah. Dengan demikian perlu dukungan dari semua pihak untuk dapat menciptakan kelancaran operasional dan peningkatan citra investasi dikawasan timur Indonesia,” kata Galih.
Proyek Tangguh liquefied natural gas (LNG) di provinsi Papua Barat, Indonesia memulai operasinya di tahun 2009 dan telah mengirimkan lebih dari 1.450 kargo ke pasar domestik dan internasional.
Kedua train produksi LNG saat ini memiliki kapasitas total 7,6 juta ton LNG pertahun, dan train ketiga – yang saat ini tengah dibangun – diperkirakan akan mulai berproduksi tahun depan, yang akan meningkatkan kapasitas produksi Tangguh sebesar 50%. Tangguh adalah produsen gas terbesar di Indonesia, mencakup sekitar 20% produksi gas dalam negeri.
Tangguh telah menghasilkan pendapatan yang signifikan untuk Indonesia, baik di tingkat pemerintah pusat maupun di Provinsi Papua Barat dan kabupaten Teluk Bintuni tempat proyek berlokasi.
Operasi Tangguh LNG digawangi oleh 99% pekerja nasional dan 72% diantaranya adalah pekerja asal Papua dan Papua Barat, termasuk lebih dari 100 putra putri asli Papua Barat yang kini bekerja sebagai teknisi bersertifikat internasional hasil dari program pemagangan teknisi Papua.
Proyek Tangguh Train 3 telah membawa dampak positif berganda bagi perekonomian Papua dan Papua Barat. Sebanyak lebih dari 3.400 ton produk pertanian dan perikanan dari masyarakat sekitar telah dipasok ke proyek Tangguh Train 3.
Selain itu, proyek ini juga telah melibatkan lebih dari 30 perusahaan dan pemasok Papua dalam rantai pasok Tangguh LNG, dengan nilai kumulatif kontrak sebesar USD 250 juta. Di luar Tangguh LNG di Indonesia, BP mempunyai kepemilikan di blok Andaman II lepas pantai Aceh dan baru-baru ini menandatangani KKS baru untuk blok Agung I dan Agung II.
Mitra bp di KKS Tangguh adalah MI Berau B.V., CNOOC Muturi Ltd., Nippon Oil Exploration (Berau) Ltd., KG Berau Petroleum Ltd., KG Wiriagar Petroleum Ltd., dan Indonesia Natural Gas Resources Muturi Inc.*HMF