Dokter Asli Papua Sulit Mengabdi di Tanah Sendiri, Kebijakan Pemerintah Dipertanyakan
Kapabar – Lembaga Bantuan Hukum Gerakan Papua Optimis LBH-GERIMIS Papua Barat menyoroti sikap Pemerintah Provinsi Papua Barat yang dirasa tidak mampu memperjuangkan dokter asli Papua untuk memiliki status Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan memiliki kontrak di RSUD Provinsi Papua Barat.
“Banyak dokter asli Papua yang sudah memasukan lamaran di rumah sakit RSUD Provinsi Papua Barat, tetapi tidak pernah dipanggil sampai sekarang. Ada apa dengan RSUD ini sehingga anak-anak Papua yang berprofesi dokter susah sekali mengabdi di tanahnya sendiri,” sesal Direktur LBH Gerimis, Yoseph Titirlolobi.
Menurut Yosep, seharusnya kuota dokter CPNS/Kontrak untuk rumah sakit pemerintah yang ada di tanah papua barat, harusnya diperuntukkan bagi dokter asli Papua, dimana hal tersebut sesuai dengan amanat Otsus.
“Belum lama ini kami didatangi dokter asli Papua yang mengaku tidak diperhatikan Pemerintah Provinsi Papua Barat, dimana mereka merasa dianak tirikan di tanah sendiri. Mereka bahkan memasukkan lamaran sampai dua kali, kalah sama dokter dari luar yang baru sekali memasukkan lamaran tetapi langsung diterima,” keluh Yoseph yang ditemui di ruang kerjanya, Rabu (16/2).
Lanjut Yoseph, dampak dari tidak diterimanya mereka di tanah mereka sendiri, sebagian dari dokter-dokter ini akhirnya menyambut kontrak oleh beberapa rumah sakit di Provinsi Maluku Utara. Sambung Yoseph, ini menandakan bahwa bakat dan keilmuan para dokter asli Papua tidak kalah dengan yang non Papua.
“Kalau mereka dokter asli Papua tidak diperhatikan, terus provinsi ini dilahirkan untuk siapa? Makanya kami minta disisa jabatannya Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat bisa memperhatikan hal ini. Kalau Gubernur Papua barat tidak bisa memperhatikan dokter-dokter ini, berarti ada sesuatu yang salah dengan sistem penerimaan yang berlaku saat ini,” tandas Yoseph.