Masalah Covid-19 dan Dualisme, PON Papua Disarankan Ditunda
Kapabar – Anggota Komisi X DPR RI dari Dapil Papua Barat, Robert J Kardinal menyarankan agar sebaiknya pemerintah menunda penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua, yang direncakan berlangsung pada Oktober 2021 mendatang.
Saran tersebut dianjurkan Robert, karena sampai saat ini kasus Covid-19 di Indonesia masih tinggi dan masalah dualisme di pemerintahan Papua itu sendiri.
Robert melaui via telephone kepada Kapabar belum lama ini, mengaku khawatir jika berlangsungnya PON justru jadi ajang penularan Covid-19 yang sampai sekarang belum menunjukkan tanda-tanda kemusnahannya.
“Angka Covid-19 di Papua ini bisa terbilang cukup tinggi, jadi menurut saya akan sangat riskan kalau pelaksanaan PON ini tetap dipaksakan pelaksanaannya. Bisa jadi juga kan atlet yang dari luar Papua yang justru membawa virus ini, semua bisa saja kan, toh belum ada jaminan pandemi ini akan berakhir bulan Oktober nanti,” kata Robert.
Menurut Yoseph, jika mendengarkan saran darinya dengan menunda pelaksanaan PON, pemerintah dan panitia pelaksana dapat menggunakan anggarannya untuk menekan angka Covid-19, dengan membangun rumah sakit dan pemenuhan fasilitas kesehatan untuk masyarakat di Papua.
“Saya kira pemerintah harus konsisten, jangan sampai hasil baik yang dicapai melalui kebijakan PPKM, dibuyarkan oleh penyelenggaraan PON XX di Papua. Kalaupun dipaksakan, saya pastikan PON kali ini akan sepi, mengingat tidak akan ada penonton dan suporter yang akan hadir di lapangan. Tentunya keadaan itu nantinya akan sangat menyedihkan, mengingat salah satu yang kita cari dari PON ini adalah kemeriahannya,” ujar Robert.
Selain masalah Covid-19, Robert merasa dualisme dalam penetapan Sekretaris Daerah (Sekda) Papua, ia rasa juga akan mempengaruhi jalannya PON XX Papua.
“Masalah dualisme di sana juga saya rasa belum sepenuhnya selesai. Bagaimana PON ini mai berjalan lancar kalau kita sendiri belum kompak. Makanya saya bilang, ditunda saja dulu pelaksanaan PON ini sampai semuanya sudah benar-benar siap dan kondisinya memadai,” tukas Robert.*TTS