Terkini

Wali Kota Sorong Yakini Keterlibatan Orang Dalam pada Kasus Pencurian di Kantor Disdukcapil

Kapabar – Wali Kota Sorong, Drs Lambert Jitmau meyakini ada keterlibatan orang dalam pada kasus pencurian di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Sorong.

“Jadi saya fikir kalau barang hilang ini orang dalam saja ni yah, tidak mungkin orang lain yang mau masuk ke dalam kita punya ruangan,” kesal wali kota yang ditemui di Lapangan Hokky, Kota Sorong, Rabu (19/5).

Wali kota juga menyoroti kinerja Kepala Disdukcapil Kota Sorong, yang menurutnya kurang bertanggung jawab dan lalai. Wali kota juga secara terbuka mengungkapkan kekesalannya kepada Kepala Disdukcapil Kota Sorong, yang menganggap remeh fungsi dan kebutuhan masyarakat terhadap disdukcapil dengan tidak langsung memberitahukan tindak kriminal pencurian tersebut kepadanya.

“Kenapa saya bilang lalai, karena saya tau kasus ini juga dari wartawan. Itu yang bikin kemarin saya tidak bisa berkomentar pas teman-teman tanya. Bagaimana barang-barang di dalam kantor disdukcapil ini sudah hilang dari 3 atau 4 hari yang lalu, dan saya belum dikasih tau dari kepala dinasnya. Tidak bisa begitu, tingkat kebutuhan masyarakat terhadap disdukcapil ini tinggi, itu yang bikin kemarin saya marah sama kepala dinasnya,” sesal wali kota.

Kepada insan media yang mewawancarainya, wali kota juga mengatakan akan segera mengganti barang-barang yang telah hilang dengan yang baru. Tidak hanya itu lanjut wali kota, dirinya juga akan mengevaluasi beberapa hal di Disdukcapil Kota Sorong, termasuk perbaikan sistem keamanan kantor.

“Saya harus melihat banyak hal yang bisa meningkatkan keamanan di kantor disdukcapil, termasuk pemaksimalan satpam, orang-orang yang kerja di dalam, sampai ruang-ruang pengamanan yang selama ini dijadikan tempat penyimpanan perangkat-perangkat lunak yang mendukung operasi di disdukcapil,” tuntas wali kota.

Sebelumnya atau tepatnya pada Jumat, 14 Mei 2021 yang lalu, Kantor Disdukcapil Kota Sorong berhasil dibobol maling. Alhasil fasilitas seperti 5 unit Personal Computer (PC) pun berhasil dibawa kabur oleh para pelaku.

Buntutnya, pelayanan pembuatan KTP dan beberapa pelayanan lainnya harus terhenti untuk sementara waktu.*HMF

Tampilkan Lebih Banyak

Artikel Terkait

Back to top button

This will close in 10 seconds