Agustie Sagrim Tuding Jimmy Ijie Lakukan Pembohongan Publik
Kapabar – Anggota DPRD Kota Sorong, Agustie Sagrim menuding Anggota DPR RI, Jimmy Demianus Ijie telah melakukan pembohongan publik dengan mengatakan bahwa APBD Kota Sorong hanya dibahas oleh satu atau dua orang.
Agustie sendiri sangat menyayangkan statement seperti itu keluar dari seorang wakil rakyat, yang ia ragukan tidak memiliki bukti apapun terkait pernyataan tersebut.
“Saya bingungnya, pak Jimmy ini dapat informasi dari mana, berita dari mana, punya bukti atau tidak, kacau semua. Apalagi yang dia katakan APBD hanya dibahas dan diketahui oleh beberapa orang, diantaranya saya selaku Ketua Komisi C, salah satu mantan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan sekwan. Belum lagi yang dia bilang APBD masuk hari ini, besok dibahas dan langsung tutup, aneh sekali,” sesal Agustie yang ditemui di Kota Sorong, Senin (22/2)
Agustie menjelaskan, pembahasan APBD oleh DPR di suatu daerah termasuk Kota Sorong pastinya harus mengikuti tahapan dan mekanisme. Hal tersebut sambung Agustie, harusnya dipahami oleh Jimmy yang sebelumnya juga pernah menjabat sebagai anggota DPR Provinsi Papua Barat.
“Tahapan itu ada, minimal bisa sampai satu minggu, jadi sebelum sampai ke kami di badang anggaran (banggar), dibahas dulu di badan musyawarah (bamus), dimana di dalamnya ada anggota dan fraksi PDIP juga. Sesuai dengan jadwal, mulai dari pembahasan jadwal agendanya, pembukaan sidang hingga penyerahan materi, setelah itu pembahasan antara komisi dan OPD, terus masuklah ke pembahasan banggar. Jadi ada mekanisme yang harus dilalui ke tahapan itu, belum lagi ada pendapat umum dari fraksi sampai wali kota,” beber Agustie.
Kalaupun pembahasan APBD dianggap tidak benar atau keliru jelas Agustie, fraksi PDIP punya hak politik untuk walk out dan tidak menandatangani persetujuan serta pengesahan APBD tadi. Pada kenyataannya menurut Agustie, sampai saat ini hal tersebut tidak dilakukan, dimana semua mengikuti tahapan tadi sampai selesai.
“Berdasarkan penjelasan tadi, kembali saya tanyakan, di bagian mana pembahasan APBD hanya dilakukan okeh satu atau dua orang di bagian mana? Makanya saya bilang apa yang disampaikan oleh pak Jimmy ini adalah pembohongan publik, tidak tau apa yang sedang dicari. Kalaupun berfikir untuk 2024, jangan dululah, masih jauh, bagusnya kampayekan dulu yang positif-positif supaya masyarakat Kota Sorong bisa mendapat edukasi yang baik,” beber Agustie.
Lanjut Agustie lagi, kalaupun ada kabar yang mengatakan kalau BPK tidak bekerja dengan baik dan hanya menunggu berita serta berkas yang dikirim ke Manokwari, adalah menjadi tugas Jimmy sebagai Anggota DPR RI untuk turun melakukan evaluasi.
“Jangan salahkan BPK lah, harusnya anda yang menggunakan wewenang untuk melakukan pengecekan dan evaluasi. Belum lagi ada pernyataan beliau yang mengatakan Kota Sorong wajar tanpa pengecualian (WTP) terus menerus. Ini yah saya jelaskan, Kota Sorong dalam 4 tahun terakhir baru 1 kali WTP, selebihnya Wajar Dengan Pengecualian (WDP), jadi bagaimana bisa pak Jimmy bilang Kota Sorong ini WTP berturut-turut. Lagi-lagi pak Jimmy menyampaikan isu yang tidak benar,” ungkap Agustie.
Lanjut Agustie, kalaupun menurut Jimmy informasi tersebut ia terima dari utusan atau fraksi anggota mereka di DPR, dalam waktu dekat DPRD Kota Sorong akan melakukan rapat internal, untuk mengklarifikasi apakah benar perwakilan mereka memang menyampaikan isu ini kepada yang bersangkutan.
“Kalaupun pada rapat nanti perwakilan mereka di DPRD Kota Sorong mengatakan tidak, yah mau tidak mau mereka harus melakukan klarifikasi kepada publik. Tujuannya jelas, agar publik tidak dibohongi dengan informasi-informasi seperti ini,” tegasnya.*HMF