Politik

Gandeng Insan Pers, Bawaslu Adakan Konsolidasi Penguatan Pemberitaan Tahapan Pilkada

Kapabar – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Papua Barat Daya menggandeng sejumlah insan pers mengadakan konsolidasi media dalam rangka penguatan pemberitaan pada pengawasan tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024 di Sorong Cafe, Kota Sorong, Kamis 16 Mei 2024.

Konsolidasi media tersebut merupakan gelombang kelima yang diadakan oleh Bawaslu Republik Indonesia di tahun 2024, dimana dalam gelombang kelima meliputi lima provinsi yakni Papua Barat Daya, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara dan Kalimantan Selatan secara serentak.

Ketua Bawaslu Papua Barat Daya Fairli Sampetoding Rego menyebutkan, peran insan pers sangat membantu seluruh masyarakat dalam memperoleh informasi tentang Pemilu 2024.

“Teman-teman pers sangat membantu bagi kami dalam hal regulasi, kinerja Bawaslu bisa tersampaikan kepada masyarakat,” kata Fairli dalam sambutannya.

Dikatakan Fairli, bahwa hehumasan di Bawaslu Papua Barat Daya dalam penulisan pres rilis, narasi media sosial, website, foto, riset dan network butuh pertimbangan sebelum disampaikan ke masyarakat.

“Kalau masyarakat generasi milenial pasti cekatan dalam memperoleh informasi di handphonenya, tapi kalau masyarakat yang sudah berumur kira-kira metode apa yang dilakukan agar informasi ini diterima,” kata Fairli.

Olehnya, lanjut Fairli, melalui konsolidasi tersebut dapat terbangun koordinasi dan sinkronisasi melalui diskusi dan tanya jawab antara Bawaslu Papua Barat Daya dan insan pers.

Sementara itu, hadir sebagai narasumber yang juga Jurnalis Kompas.com Vitorio Mantalean mengatakan, di Ibukota Jakarta mempunyai inisiatif untuk membuat Koalisi Pewarta Pemilu.

“Karena kami menyadari bahwa kemampuan dan pengetahuan kami masing-masing terbatas, tetapi ketika kami bersatu akan menjadi lebih kuat dengan kata kuncinya di kolaborasi sesama pewarta,” ungkap Vitorio.

Menurut Vitorio, dalam meliput pesta demokrasi seperti Pilkada nanti seorang pewarta harus banyak membangun relasi dan jaringan agar tidak tertinggal info terkini tentang politik. 

“Banyak ngopi itu. Karena kalau hanya fokus dengan apa yang direkam pasti memberitakan separuh dari informasi yang diketahui, justru update terbarunya luput. Tiba-tiba tidak mengerti kenapa ada peristiwa politik A terjadi, peristiwa politik B terjadi, jauh-jauh sebelum Pilkada perlu membangun relasi dan jaringan,” pungkasnya. *RON

Tampilkan Lebih Banyak

Artikel Terkait

Back to top button