Deteksini Dini Kecelakaan, Basarnas Sosialisasikan EPIRB, ELT, PLB
Kapabar – Direktorat Sistem Komunikasi Badan Basarnas Indonesia dan Kantor SAR Sorong menggelar sosialisasi sistem deteksi dini. Dalam kegiatan yang berlangsung di Hotel Ryich Panorama itu, Kamis (19/5), Basarnas dan Kantor SAR Sorong memperkenalkan alat bernama Emergency Position Indicating Radio Beacon (EPIRB).
Direktur Sistem Komunikasi Basarnas Brigjen TNI Widjang Pranjoto mengatakan Beacon adalah suar pemancar sinyal mara bahaya seperti perangkat elektronik yang diaktifkan pada saat situasi yang mengancam jiwa. Tujuannya sambung dia, agar petugas penyelemat dapat segera menemukan lokasi dan memberikan pertolongan.
“Alat ini ada tiga tipe yakni EPIRB yang digunakan di kapal, yang kedua Emergency Locator Transmitter (ELT) yang digunakan di pesawat terbang dan yang terakhir Personal Locator Beacon (PLB) yang digunakan perorangan di lokasi terpencil,” jelas Widjang.
Menurut Widjang, EPIRB sudah tersedia di setiap kapal-kapal besar di Indonesia, namun banyak yang belum teregistrasi oleh Basarnas. Biasanya jelas dia, EPIRB yang di kapal-kapal itu masih registrasi luar negeri.
“Jadi ketika terjadi musibah dan alat tersebut memancarkan sinyal, ke luar negeri bukan ke kita. Makanya sangat penting untuk meregistrasi EPIRB ke kita untuk didata,” terangnya.
Sementara itu Kepala Kantor SAR Sorong, Muhammad Arifin mengatakan, kecelakaan dan bencana adalah hal yang tidak dapat diprediksi. Apalagi menurut Arifin, medan dan geografis berupa sungai, laut, lembah dan bukit di wilayah Kantor SAR Sorong terkadang menghambat Basarnas untuk melakukan upaya pencarian dan pertolongan.
Karenanya jelas Arifin, terpasangnya EPIRB akan sangat membantu tim SAR untuk menemukan posisi dan koordinat dari kapal yang baru saja mengalami kecelakaan.
“Ketika terjadi suatu musibah pada kapal maka alat tersebut akan memancarkan sinyal yang ditangkap oleh satelit. Kemudian satelit akan memberikan sinyal kepada Basarnas Pusat bahwa ada situasi darurat. Selanjutnya Basarnas akan meneruskan informasi tersebut kepada tim SAR yang sedang berada di lapangan untuk kemudian melakunan upaya pencarian dan pertolongan. Itulah kenapa dirasa penting untuk memasang alat ini pada kapal,” jelas Arifin.
Mengingat pentingnya penggunaan EPIRB kata Arifin, kemudian dirasa perlu untuk menggelar sosialisasi kepada peserta dari pemilik kapal, instansi terkait, dan mitra kerja.
“Sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman dan wawasan kepada peserta tentang penggunaan EPIRB ini. Harapan kami instansi terkait dan pemilik transportasi laut untuk segera meregistrasi EPIRB kepada Basarnas, dimana proses pendaftaran tidak dipungut biaya,” tuntas Arifin.*HMF