Cuti Natal dan Tahun Baru Dihapus, Ini Tanggapan Mereka

Kapabar – Pemerintah telah menghapus hari cuti kolektif Natal – Tahun Baru pada tanggal 24 Desember 2021, dengan alasan untuk mencegah gelombang Ketiga Virus Corona. Keputusan ini pun mendapat berbagai tanggapan dari warga Kota Sorong.
Jeriksar yang merupakan warga Kilometer 10 mengaku tidak keberatan mengingat dirinya yang sudah terbiasa dengan jam kerja yang ketat.
“Kalau tanggal 24 Desembernya sih tidak masalah, toh ibadah malam Natalnya juga kan malam. Asal jangan tanggal 25 Desembernya, itu kan hari besar agama Nasrani, ada ibadah pagi juga kan,” kata sosok yang bekerja sebagai tenaga kesehatan di salah satu rumah sakit di Kota Sorong itu.
Menurut Jeriksar, sisi positif dari dihapusnya hari curi 24 Desember 2021 nanti adalah kelonjakan kasus virus Corona bisa dicegah. Meskipun sambung Jeriksar, tentu akan ada dampak negatif juga dari keputusan itu.
“Sisi negatifnya jelas dari segi ekonomi, bayangkan saja nasib daerah-daerah yang mengandalkan destinasi wisata dan jasa kalau hari cuti ini dihapus? jelas tidak ada wisatawan, yang tentu berujung pada tidak adanya pemasukan,” jelas Jeriksar.
Warga Kota Sorong lainnya, Sakinah mengatakan, meskipun keberatan dirinya hanya bisa pasrah dengan keputusan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
“Lebih ke bagian dari suka dukanya keputusan pemerintah yang sekarang sih, kemarin hari Maulid Nabi juga sudah diundur kan? kalaupun cuti Natal dan tahun baru dihapus juga kita bisa apa,” ujar Sakinah.
Sementara itu, warga Kota Sorong lainnya, Guntar mengatakan bahwa dihapusnya hari cuti Natal dan tahun baru tidak terlalu berdampak baginya. Dirinya sebagai penggiat ekonomi kreatif mengaku tidak terlalu terikat dengan jam kerja.
“Wahahahaha tra tau e, kalau sa sih, mau libur yah libur, kerja yah kerja, tergantung target dan pesanan pelanggan saja toh,” kata Guntar.
Menurut Guntar, yang perlu difikirkan sekarang adalah bagaimana kebijakan perusahaan untuk memberikan kesempatan bagi karyawannya yang beragama Nasrani untuk dapat menjalankan ibadah.
Itu tadi sedikit tanggapan dari beberapa warga Kota Sorong terkait dihapusnya hari cuti Natal dan Tahun Baru, kalau kaka-kaka dan teman-teman bagaimana menanggapinya?. *HMF