Kapabar – Pelatih Papua Brother, Marten Tao dan Pemilik sekaligus Pelatih Sekolah Sepak Bola (SSB) Bola Mania, Mulyono menyesalkan statement Yoseph Titirlolobi yang telah mencampur adukkan politik dan sepak bola. Tidak hanya itu, keduanya juga menilai Yoseph terlalu mengkerdilkan Agustie Sagrim yang selama ini telah berupaya memajukan persepak bolaan di Kota Sorong.
Marten mengatakan, tidak seharusnya Yoseph mencampur adukan politik dan sepakbola mengingat keduanya adalah hal yang berbeda. “Sepak bola dan politik adalah hal yang berbeda jadi jangan dicampur adukan. Kalau Yoseph sudah menyinggung sepakbola, berarti dia juga sudah membawa nama pelaku sepak bola di Kota Sorong. Makanya saya bilang tadi, kalau bicara politik yah politik saja, jangan bawa-bawa sepakbola,” sesal Marten yang ditemui di Kota Sorong, Minggu (28/2).
Terkait singgungan Yoseph terhadap Agustie yang dinilai terlalu fokus terhadap sepak bola dibanding tugas-tugasnya sebagai Anggota DPRD Kota Sorong, Marten membantahnya dengan mengatakan Safcom Cup telah berjalan sejak tahun 2009 atau sebelum Agustie menjadi anggota DPR.
“Saya sangat menyayangkan apa yang telah dikatakan oleh yang bersangkutan, mengingat Safcom sudah ada sejak lama. Sekarang yang saya tanya, orang ini sudah ada sumbangsih apa bagi anak muda dan persepak bolaan di Kota Sorong, sampai dia berani seperti itu,” kata Marten.
Sementara itu, Mulyono merasa bersyukur dengan kehadiran Agustie yang telah membuat wadah berupa kompetisi Safcom Cup bagi pemain dan club sepak bola di Sorong Raya.
“Bagi kami pelatih dan pemain sepak bola, adalah hal yang percuma jika kami terus latihan tapi tidak ada turnamen ataupun kompetisi yang bisa membuat kami lebih berkembang. Jadi di luar kepentingan politik apapun, saya sangat bersyukur ada figur seperti Agustie Sagrim yang secara konsisten menggelar Safcom Cup,” kata Mulyono.
Bahkan menurut Mulyono, atas kepeduliannya yang belum tentu bisa dilakukan oleh Pemerintah Kota Sorong dan individu lainnya, Agustie Sagrim dengan Safcom Cupnya layak mendapat dukungan.
“Talenta yang diberikan Tuhan kepada anak-anak Papua adalah bermain sepak bola, dan tidak jarang diantara mereka yang menaikkan taraf hidup mereka melalui olah raga ini. Sudah banyak contohnya, sebut saja Boaz, Ortisan dan lain-lain,” jelas Mulyono.
Atas alasan-alasan tadi, Mulyono menilai apa yang dilakukan oleh Agustie bukanlah suatu keterpaksaan apalagi untuk kepentingan pencitraan. “Adalah hal yang salah kalau ada yang bilang Agustie menjadi anggota dewan untuk pencitraan. Saya rasa yang lakukan pencitraan justru orang yang menuding orang lain pencitraan,” tuntas Mulyono.
Sebelumnya, Yoseph Titirlolobi mengatakan bahwa Agustie Sagrim telah mengeluarkan statement yang penuh dengan kebohongan terkait pembahasan APBD Kota Sorong. Yoseph juga mengatakan Agustie melalukan hal tersebut demi pencitraan dirinya yang dikabarkan akan maju pada pemilihan Wali Kota Sorong pada tahun 2024 nanti.
Yoseph juga menyarankan kepada Agutie, untuk fokus saja dulu dengan tugas-tugasnya di DPRD Kota Sorong, terlebih lagi masalah banjir, dari pada terus menerus mengurusi sepak bola.*HMF