Kapabar – Staf Ahli Anggota DPR RI, Jimmy Demianus Ijie, Yoseph Titirlolobi meminta agar Anggota DPRD Kota Sorong, Agustie Sagrim untuk berhenti melakukan pencitraan dengan statement-statement yang penuh dengan kebohongan alias hoax.
Yoseph menilai bahwa statement dan klarifikasi dari Agustie terkait pembahasan APBD Kota Sorong telah dilakukan secara benar dengan sesuai dengan aturan yang ada, merupakan sebuah kebohongan.
“Statement yang telah ia keluarkan untuk mengcounter apa yang telah dikatakan Jimmy Ijie sebelumnya terkait APBD Kota Sorong, yang hanya dibahas oleh sejumlah orang, adalah bentuk kefrustasian seorang Agustie Sagrim. Informasi APBD Kota Sorong itu, Jimmy Ijie dapat dari aspirasi masyarakat, fraksi PDIP, serta oknum-oknum yang ada di DPR, dan adalah hal yang wajar bila kemudian ia menyampaikan hal tersebut kepada publik, kenapa harus kebakaran jenggot dan mengeluarkan opini palsu?,” kata Yoseph.
Kalaupun memang Agustie melakukan pembelaan diri lanjut Yoseph, harusnya dia bisa menunjukkan anggaran Kota Sorong itu dimana dan untuk apa saja, mengingat saat ini yang bersangkutan sudah menjabat Ketua Komisi 3 yang membahas terkait anggaran.
“Kalau memang dia tersinggung dengan statemen Jimmy yang pasti memiliki bukti, sekarang saya tanya, dia tau tidak terkait anggaran Rp 8 miliar untuk ATK di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Sorong yang sedang diperiksa oleh pihak kejaksaan? Terus anggaran senilai Rp 200 miliar pinjaman dari Bank Papua yang tiba-tiba diumumkan oleh Pemerintah Kota Sorong, pasti kaget semua. Disitu dia dimana dan bicara apa? Makanya jangan terlalu sibuk urus bola, tidak sesuai dengan tugas yang sedang dia emban,” beber Yoseph yang ditemui di Kota Sorong, Jumat (26/2).
Yoseph juga menantang Agustie untuk melakukan debat secara live di stasiun televisi, terkait informasi anggaran APBD Kota Sorong yang hanya dibahas oleh segelintir orang. “Kalau dia tidak terima, dan merasa statemennya itu benar, ayo kita debat di CWM atau di Papua Channel. Disitu baru kita lihat siapa yang benar, jangan hanya bisa koar-koar,” tegas Yoseph.
Di saat yang sama, Yoseph juga menyinggung statement Agustie yang menyebut Jimmy Ijie sedang melakukan pencitraan dan mempertanyakan apa yang telah Anggota DPR RI perwakilan dari Papua Barat itu lakukan, dengan menjelaskan bahwa Jimmy adalah tokoh penting dalam pemekaran Provinsi Papua Barat. Bahkan menurut Yoseph, Jimmy Ijie lah yang telah memperjuangkan pengerukan Kali Remu menggunakan APBN, yang peletakan batu pertamanya akan dilakukan bulan Maret 2020 nanti. Tambahnya lagi, sosok Jimmy Ijie juga lah yang telah memperjuangkan masalah banjir Kota Sorong di Senayan, sehingga Kementrian Pekerjaan Umun dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membuat bendungan kecil di Belakang Mega Mall, Kota Sorong.
“Banyak yang Jimmy sudah perjuangkan, belum lagi bis dan beasiswa bagi seribu lebih pelajar. Perlu diketahui juga yah, terkait masalah banjir ini, Pemerintah Pusat sampai harus turun tangan untuk mengatasinya. Pertanyaannya sekarang dalam 2 tahun ini, Pemerintah Kota Sorong sudah buat apa saja untuk mengatasi banjir? Kenapa tidak ada pembebasan lahan sehingga Kementrian PUPR tinggal kerja melalui APBN. Jadi yang menghambat penanganan banjir ini sudah tau kan siapa? Jadi jangan bilang Jimmy Ijie tidak berbuat apa-apa, sementara kalian yang di tingkat kota ini?,” sesal Yoseph.
Pada kesempatan yang sama, Yoseph juga mengatakan bahwa sudah menjadi komitmen Jimmy Ijie untuk tidak maju atau memperebutkan jabatan apapun di tingkat daerah, mengingat yang bersangkutan saat ini sudah berkedudukan di pemerintahan tingkat pusat.
“Sebenarnya pencintraan untuk apa? untuk kejar wali kota atau gubernur? Sementara Jimmy Ijie sekarang sudah ada di Senayan sana. Saya jadi berfikir kalau sebenarnya Agustie ini yang sedang melakukan pencitraan, karena belakangan saya dengar namanya mau maju di 01 Wali Kota Sorong. Kalau gitu fokus kerjakan dan perbaiki masalah di Kota Sorong ini dululah, jangan fokus bola terus, lagian olah raga bukan cuma bola kaki saja,” tuntas Yoseph.
Sebelumnya Agustie Sagrim menuding Anggota DPR RI, Jimmy Demianus Ijie telah melakukan pembohongan publik dengan mengatakan bahwa APBD Kota Sorong hanya dibahas oleh satu atau dua orang.
Agustie menjelaskan, pembahasan APBD oleh DPR di suatu daerah termasuk Kota Sorong pastinya harus mengikuti tahapan dan mekanisme. Hal tersebut sambung Agustie, harusnya dipahami oleh Jimmy yang sebelumnya juga pernah menjabat sebagai anggota DPR Provinsi Papua Barat.
“Tahapan itu ada, minimal bisa sampai satu minggu, jadi sebelum sampai ke kami di badang anggaran (banggar), dibahas dulu di badan musyawarah (bamus), dimana di dalamnya ada anggota dan fraksi PDIP juga. Sesuai dengan jadwal, mulai dari pembahasan jadwal agendanya, pembukaan sidang hingga penyerahan materi, setelah itu pembahasan antara komisi dan OPD, terus masuklah ke pembahasan banggar. Jadi ada mekanisme yang harus dilalui ke tahapan itu, belum lagi ada pendapat umum dari fraksi sampai wali kota,” beber Agustie.
Kalaupun pembahasan APBD dianggap tidak benar atau keliru jelas Agustie, fraksi PDIP punya hak politik untuk walk out dan tidak menandatangani persetujuan serta pengesahan APBD tadi. Pada kenyataannya menurut Agustie, sampai saat ini hal tersebut tidak dilakukan, dimana semua mengikuti tahapan tadi sampai selesai.*HMF