Sorotan

200 Orang Petani di Kabsor Ikuti Seminar PETATAS

Kapabar – Sebanyak 200 orang petani di Kabupaten Sorong mengikuti seminar Pelatihan Usaha Tani Berkualitas (PETATAS) yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Papua Barat di Aimas Hotel & Convention Center, Jumat 1 September 2023.

Kepala Kantor Perwakilan BI Papua Barat, Rommy S Tamawiwi mengatakan, tahun lalu di Kabsor telah memulai dengan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

“Mimpi kita semua adalah kemandirian pangan terjadi di Papua Barat Daya, yang dimulai dari Kabupaten Sorong. Karena, kita punya lahan yang cukup luas dan tidak dimiliki oleh saudara tetangga Kota Sorong,” ujar Rommy.

Olehnya, lanjut Rommy, BI hadir di tengah-tengah para petani untuk menggelar seminar PETATAS agar bisa menghadirkan petani serta hasil tani yang berkualitas.

“Pada kesempatan ini, kami hadirkan para narasumber yang juga berkualitas akan membekali para petani dan penyuluh,” terang Rommy.

Dikatakan Rommy, seminar itu akan terus berlanjut dikemudian hari, secara berkesinambungan dengan harapan bisa diikuti secara baik oleh petani.

“Sehingga benar-benar ini memberikan manfaat dan berkat bagi kita semua. Saya juga berterima kasih atas sinergi dan kolaborasi yang sangat kuat dengan pemerintah, baik Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya ataupun Pemerintah Kabupaten Sorong,” jelasnya.

Sementara itu, Pj Bupati Kabupaten Sorong, Yan Piet Mosso menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas terlaksananya seminar PETATAS itu.

“Bahwasanya kegiatan ini pastinya akan memberikan manfaat dan kebahagiaan bagi kita semua, terkhusus para petani,” ujar Mosso.

Dikatakan Mosso, dalam situasi yang penuh dengan tantangan saat ini, dimana krisis pangan menjadi permasalahan serius yang dihadapi semua orang di muka bumi. “Upaya untuk menjaga pasokan pangan, menjadi suatu urgensi yang tidak dapat ditawar lagi,” timpal Mosso.

Mosso menyadari bahwa, makanan adalah hak dasar setiap individu atau manusia, dan ketersediaan pangan yang cukup serta harga yang terjangkau adalah faktor fungsi dalam menjaga kestabilan sosial dan ekonomi masyarakat.

“Oleh karena itu, upaya bersama dalam mengatasi permasalahan krisis pangan dan inflasi pangan sangat penting dilakukan secara rutin serta berkesinambungan,” pungkas Mosso. *RON

Tampilkan Lebih Banyak

Artikel Terkait

Back to top button