Tokoh Adat dan Tokoh Agama Imbau Masyarakat Priporitaskan Kedamaian di Papua Barat Daya
Kapabar – Tokoh-tokoh Adat dan pemuda yang ada di Sorong Raya terus mengimbau masyarakat yang tinggal di Papua Barat Daya untuk tetap menjaga kedamaian, keamanan, dan tali silaturahmi guna menghindari situasi tidak kondusif serta kekacauan yang diinginkan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab. Terlebih lagi pasca kejadian salah tulis surat orang Papua menjadi orang purba, oleh oknum anggota Polres Sorong Kota berinisial FA belum lama ini.
Silas Ongge Kalami selaku Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Malamoi Sorong Raya, mengajak seluruh masyarakat yang mendiami tanah Papua terlebih khusus tanah Moi untuk sama-sama menjaga ketertiban agar tercipta kehidupan yang harmoni dan kebersamaan antar semua warga.
“Menjaga harmoni kehidupan dan kebersamaan antar masyarakat akan menjadi kebaikan buat kita semua. Saya juga yakin kita semua pasti tau kalau tidak ada yang diuntungkan dari situasi yang tidak kondusif. Oleh karena itu mari kita menjaga keamanan, karena keamanan itu sangat berharga dan mahal,” pesan Silas.
Senada dengan Silas, Roymondus Nauw selaku Ketua Aliansi Pemuda Peduli Keamanan Sorong Kota mengajak seluruh tokoh, cipayung, pemerintah, dan masyarakat untuk menjaga situasi kamtibmas di Provinsi Papua Barat Daya.
“Menjaga kamtibmas bukan hanya tugas TNI-Polri, karena mereka juga memiliki keterbatasan tenaga. Menjaga kamtibmas adalah tugas seluruh masyarakat, mulai dari Tokoh Adat, Tokoh Agama, Tokoh Perempuan, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, pemerintah daerah, cipayung, semuanya tanpa terkecuali. Mari kita sama-sama bergandengan tangan dengan aparat keamanan untuk menjaga kedamaian di tanah yang kita tinggali ini,” kata Roymondus.
Terkait polemik yang ada, Roymondus mengatakan bahwa kesalahan pengetikan oleh oknum polisi itu adalah sebuah ketidak sengajaan yang sangat mungkin dilakukan oleh manusia yang tidak sempurna.
“Saya kira tidak ada kesengajaan di dalam kesalahan pengetikan itu, semuanya murni kekhilafan saja. Lagi pula Kapolda Papua Barat dan Kapolres Sorong Kota sudah memberikan pemahaman terkait kasus itu dan meminta maaf kepada Tokoh Adat dan Tokoh Pemuda saat kegiatan tatap muka di Gedung Lambert Jitmau, Kota Sorong kemarin, Sabtu (12/8),” ujar Roymondus.
Roymondus juga mengapresiasi kinerja Kapolda Papua Barat yang dengan cepat memerintahkan Kapolred Sorong Kota untuk mengamankan dan memberikan hukuman kepada pelaku kesalahan pengetikan itu.
“Kapolda Papua Barat Daya menurut saya sudah menangani masalah ini dengan sangat profesional. Bahkan kapolda turun langsung untuk mengawal penanganan dan pemberian hukuman kepada oknum polisi berinsiap FA ini. Karenanya kita sebagai masyarakat yang ada di Papua Barat Daya harus memberikan dukungan kepada pihak yang berwajib dengan tidak terpengaruh dengan hasutan oknum tidak bertanggung jawab dan tetap menjaga situasi kamtibmas,” tandas Roymondus.*HMF