Forkapnas III, Rudi Satwiko : Tingkatkan Sinergitas
Kapabar – SKK Migas Wilayah Pamalu bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) menggelar Forum Kapasitas Nasional (Forkapnas) ke-III di Aston Sorong Hotel and Conference Center, pada tanggal 7 dan 8 Juni 2023.
Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas, Rudi Satwiko mengatakan, Forkapnas itu diharapkan mampu meningkatkan sinergitas industri hulu migas dengan para pemangku kepentingan baik tingkat pusat serta tingkat daerah.
“Sehingga dapat memiliki kesamaan arah bergerak dan memberikan kontribusi yang maksimal untuk terciptanya multi player effect bagi pertumbuhan ekonomi serta kemajuan bangsa Indonesia, khususnya daerah Papua dan Maluku,” ujar Rudi mengawali sambutannya.
Pada tahun 2045, kata Rudi, atau saat ulang tahun emas kemerdekaan Indonesia yang ke-100 nanti, perekonomian Indonesia akan berada pada 5 besar global, dimana saat ini masih berada di posisi 16.
“Namun pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan ini hanya dapat dicapai jika didukung oleh ketersediaan energi yang memadai, untuk itu dalam upaya memenuhi kebutuhan energi tersebut pemerintah telah menetapkan proyeksi tahunan hingga tahun 2050 dalam rencana umum energi nasional pada tahun 2017 lalu,” ujar Rudi.
Dikatakan Rudi, dengan pertimbangan dan pentingnya transisi energi, maka presentasi kontribusi minyak serta gas yang terus dibutuhkan terus menurun dari 63 persen pada tahun 2020 menjadi 44 persen di tahun 2050.
“Namun, secara volume ini bertambah, diperkirakan akan meningkat menjadi 139 persen. Sedangkan gas, bisa meningkat hingga 300 persen pada tahun 2050,” papar Rudi.
Diakui Rudi, peningkatan volume itu dikarenakan migas masih diperlukan tindak hanya memenuhi sektor kebutuhan energi namun juga untuk memenuhi kebutuhan sektor industri khususnya industri Petro Kimia.
“Selain itu produksi gas juga akan semakin dominan kedepannya dikarenakan gas adalah energi transisi menuju penggunaan EBT. Industri hulu migas di Indonesia masih mempunyai peranan sangat penting hal ini dapat terlihat dari capaian kinerja di tahun 2022 dan target 2023,” katanya.
Sebagai gambaran tahun 2022, industri hulu migas mampu menyumbangkan sekitar Rp 270 triliun langsung ke kas negara, tapi kalau dari pemasukan hulu migas mencapai Rp 500 triliun, dibagi porsinya.
“Sebagai PNBP, industri hulu migas yang nomor satu pemasukan bukan pajak sebagai gambaran kalau kita bandingkan dengan seluruh defiden BUMN, tahun 2022 itu hanya sebesar Rp 80,2 triliun,” tuntasnya.
Sementara itu, Pj. Sekda Provinsi Papua Barat Daya, Edison Siagian menuturkan, dengan thema “Kontribusi Strategis Industri Hulu Migas Untuk Mengembangkan Energi Indonesia Timur” melahirkan istilah yang baru yakni Energi Indonesia Timur.
“Seakan-akan energi Indonesia Barat ada, tapi saya pikir tidak ada itu istilah Energi Indonesia Barat. Tapi ini sesuatu yang baik sehingga patut diberikan apresiasi yang setinggi-tingginya,” kata Edison.
Menurut Edison, ada 4 hal yang perlu disampaikan dalam konteks pemanfaatan minyak dan gas di wilayah Papua Barat Daya, diantaranya :
1. Persoalan Lingkungan dan Tata Ruang
2. Penerimaan Negara
3. Kerja Sama
4. TKDN Penggunaan Produk Dalam Negeri
“Perlu diketahui sebagai Pj. Sekda adalah membentuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan persiapan Pemilu 2024, bagaimana pertama dan kedua berjalan lancar itu indikator utama dalam penyelenggaraan pemerintahan di Provinsi Papua Barat Daya,” tuntasnya.
Forkapnas itu tampak dihadiri, Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Pamalu, Subagyo, Staff Khusus Kepresidenan RI, Billy Mambrasar, Bupati Sorong Selatan, Samsudin Anggiluli dan tamu lainnya. *RON