Terkini

Operasi Laut Interdiksi Terpadu Bersandi Purnama

Kapabar – Operasi Laut Interdiksi Terpadu tahun 2023 dengan sandi Purnama atau Gempur Peredaran Narkotika Bersama resmi dibuka oleh Kepala BNN RI, Komjen Pol. Dr. Petrus Rainhard Golose usai upacara di Dermaga Pelabuhan Sorong, Selasa 23 Mei 2023.

Operasi Laut yang berlangsung dari 23 Mei hingga 6 Juni 2023 itu melibatkan BNN RI, Ditjen Bea dan Cukai, Korpolairud Polri, Ditjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan Perikanan (KKP) dan Ditjen Perhubungan Laut (KPLP) dengan wilayah operasi Selat Malaka yang meliputi Aceh, Sumatera Utara, Riau dan Kepulauan Riau (Kepri).

Lalu, operasi juga dilakukan pada wilayah Selat Makassar yang meliputi Laut Sulawesi, Laut Arafuru, Perairan Jakarta dan sekitarnya menggunakan armada Kapal Patroli yakni 5 Kapal Dirjen Bea dan Cukai, 3 Kapal Ditpolairud, 3 Kapal KKP dan 2 Kapal KPLP.

Sementara untuk personil yang diturunkan, diantaranya, 43 orang personil BNN RI, 97 orang personil Dirjen Bea dan Cukai, 70 orang personil Ditpolairud, 36 orang personil KKP dan 26 orang personil KPLP.

Dalam sambutannya, Komjen Pol. Dr. Petrus Rainhard Golose mengatakan, harus disadari bersama bahwa hingga saat ini, narkotika masih menjadi ancaman serius bagi bangsa Indonesia.

“Hal itu bisa dilihat dari angka prevalensi penyalahgunaan narkotika di tahun 2021 sekitar 1,95 persen atau setara dengan 3,6 ribu jiwa pada usia 15 sampai dengan 64 tahun,” ujar Golose.

Diakui Golose, bahwa sudah tidak menjadi rahasia umum lagi kalau 95 persen masuknya narkotika ke wilayah Indonesia melalui jalur laut, terutama narkotika jenis metafetamin atau shabu-shabu.

“Panjangnya garis pantai dan luasnya laut serta letak geografis yang sangat strategis dimanfaatkan oleh sindikat pelaku kejahatan narkotika jaringan internasional dan nasional untuk menyelundupkan, memasukkan, mengedarkan narkotika ke wilayah Indonesia,” ungkap Golose.

Disisi lain, lanjut Golose, Indonesia sampai dengan saat ini menjadi lokasi favorit masuknya narkotika dari luar negeri karena jumlah penduduk yang sangat besar berpotensi menjadi penyalahguna narkotika membuat sindikat narkotika terus berupaya memasukkan narkotika ke Indonesia seperti yang terjadi beberapa waktu lalu.

“BNN RI bersama dengan Dirjen Bea dan Cukai berhasil menggagalkan penyelundupan narkotika yang dilakukan oleh 8 orang pelaku warga negara Iran di Perairan Merak, Banten dengan barang bukti shabu sebanyak 319 kilogram yang merupakan pelaku sindikat jaringan internasional,” papar Golose.

Oleh sebab itu, bebernya, diperlukan langkah-langkah antisipasi dewasa bersama dalam pencegahan, pengawasan, pemeriksaan dan penegakan hukum terhadap para pelaku kejahatan narkotika yang memanfaatkan jalur laut Indonesia untuk memasukkan dan mengedarkan narkotika.

“Operasi laut ini kegiatan tahunan sebagai wadah untuk berkolaborasi, bekerjasama dan bersinergi antar penegak hukum di Indonesia agar tercipta keselarasan langkah dan tindakan sehingga pemberantasan peredaran gelap narkotika dapat terlaksana dengan lebih baik serta efektif,” pungkasnya. *RON

Tampilkan Lebih Banyak

Artikel Terkait

Back to top button