Begini Tanggapan Ketua KKSS Sorong dan Kejari Sorong Tentang Imlek
Kapabar – Warga etnis Tionghoa di seluruh penjuru dunia sedang bersuka cita dan bersenang merayakan Tahun Baru Cina atau familiar disebut Imlek yang jatuh pada Minggu, 22 Januari 2023.
Perayaan Imlek di Kota Sorong, Papua Barat Daya terlihat cukup meriah, selain melakukan ibadah dan atraksi barongsai di Vihara, warga etnis Tionghoa di Kota Sorong juga menggelar open house untuk menjalin silaturahmi antar umat beragama.
Melihat sekaligus menyadari tingginya toleransi di Kota Sorong ditanggapi oleh Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kota Sorong, Syamsudin Djohan dan Kejari Sorong, Muhammad Rizal.
Kepada Kapabar, Minggu (22/1) Syamsudin Djohan mengatakan, sebagai mana negara Indonesia telah memberi keleluasaan terkait dengan umat beragama, bahkan Imlek pun sudah bisa dirayakan bersama.
“Saya sebagai Ketua KKSS Kota Sorong yang juga menaungi Pilar Tionghoa, maka patutlah kita ikut merayakan Imlek,” kata Syamsudin saat diwawancarai Kapabar di Perumahan Jupiter, Minggu (22/1).
Syamsudin mengakui, selama ini KKSS selalu aktif menjalin silaturahmi antar umat beragama di Kota Sorong melalui kegiatan yang bersifat sosial dan momentum di hari besar keagamaan.
“Kalau tiba saat Lebaran misalnya kami adakan kegiatan seperti dakwah. Begitu juga Natal, kami selalu lakukan kegiatan anjangsana dan hal-hal lain yang bersifat kemanusiaan. Nah saat ini Imlek, makanya kami juga bersilaturahmi,” terang Syamsudin.
berharap dengan perayaan Imlek bisa mempererat tali silaturahmi antar umat beragama, sehingga menciptakan hubungan yang semakin harmonis, apalagi di daerah perantauan.
“Apalagi kami orang Sulawesi Selatan (Sulsel) yang notabene banyak bergelut dibidang swasta mandiri. Maka tentu kami lebih mengedepankan keharmonisan, semoga kita semua semakin kompak dari berbagai latar belakang suku dan agama,” pungkasnya.
Sementara itu, Kejari Sorong, Muhammad Rizal menyampaikan keberadaan etnis Tionghoa sudah dijamin konstitusi dan Imlek juga sudah dituangkan dalam kalender nasional yang bisa diperingati sekaligus dirayakan bersama.
Rizal menerangkan, kemajuan sekaligus pembangunan Kota Sorong yang menjadi Ibukota Papua Barat Daya (PBD) juga tidak terlepas dari dorongan serta peran dari etnis Tionghoa.
“Kita sadari bersama bahwa sektor-sektor usaha di sini kebanyakan kepemilikannya oleh etnis Tionghoa. Itu tanda mereka punya peran yang baik dalam kemajuan dan pembangunan kota ini,” ungkapnya.
Dia berharap, semoga momentum Imlek menjadi momen baik untuk seluruh umat beragama di Kota Sorong yang mempunyai semboyan Kota Beriman.
Disamping itu, salah seorang warga keturunan Tionghoa di Kota Sorong, Romi Mintarya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh teman, sahabat juga keluarga yang sudah bersedia meluangkan waktu datang ke kediamannya.
“Kalau saya bisa bilang toleransi beragama di Kota Sorong sangat bagus sekali. Kalau nilai itu saya kasih sepuluh (10). Bisa dilihat dari mulai lebaran, natal, imlek, galungan bahkan nyepi kita saling bersilaturahmi dan menghormati,” tutupnya. *RON