100 Mahasiswa UNIMUDA Terima Beasiswa Hasil Aspirasi Anggota DPR RI Komisi X
Kapabar – Sebanyak 100 mahasiswa UNIMUDA Sorong mendapatkan beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP-Kuliah) yang merupakan aspirasi dari anggota DPR RI Komisi X dan Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Jumat (8/9). Ini bukan tahun pertama mahasiswa UNIMUDA Sorong mendapatkan beasiswa, dimana tahun sebelumnya 100 universitas yang dipimpin oleh Dr Rustamaji M.Si itu juga menerimanya.
Di tahun anggaran 2022, bantuan untuk beasiswa KIP-Kuliah dari jalur aspirasi Robert Joppy Kardinal (RJK), akan diterima oleh 500 mahasiswa di Provinsi Papua Barat dengan rincian sebagai berikut ; Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong Sebanyak 100 mahasiswa, Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Manokwari sebanyak 115 mahasiswa, Universitas Victory Kota Sorong sebanyak 60 mahasiswa, Politeknik Saint Paul Kota Sorong sebanyak 50 mahasiswa, Universitas Kristen Papua Kota Sorong sebanyak 50 mahasiswa dan UNIPA Manokwari serta beberapa universitas lainnya sebanyak 125 mahasiswa.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun oleh media ini, jumlah mahasiswa penerima beasiswa di tahun 2022 naik dua kali lipat jika dibandingkan tahun anggaran 2021.
Menurut RJK, bantuan beasiswa KIP-Kuliah tahun anggaran 2022 hingga saat ini masih berproses penginputan usulan aspirasi ke dalam sistem penerimaan untuk diusulkan dan ditetapkan dalam Surat Keputusan (SK) kementrian.
RJK yang ditemui di Kampus UNIMUDA, Jumat (8/9) juga menegaskan bahwa pihaknya akan selektif dalam mendata mahasiswa penerima beasiswa tersebut. “Beasiswa ini tidak untuk mereka yang merupakan anak dari PNS ataupun TNI-Polri. Beasiswa ini kita targetkan bagi mahasiswa yang orang tuanya bekerja sebagai petani, nelayan, pedagang, ojek, buruh lepas, dan mereka yang penghasilannya tidak tetap. Tujuannya apa? jelas untuk memberikan mereka kesempatan dan meringankan beban mereka saat menimba ilmu di bangku perkuliahan,” jelas RJK.
Atas alasan tadi, RJK berencana menambah jumlah penerima beasiswa di UNIMUDA menjadi 200 di tahun depan. Bukan tanpa alasan jelas RJK, 80 persen dari jumlah mahasiswa UNIMUDA yang ada saat ini berasal dari keluarga yang bisa dikatakan pas-pasan secara ekonomi.
“Ini harus menjadi kebanggaan buat UNIMUDA, karena untuk universitas yang terakreditasi, mereka bisa memberikan kesempatan bagi anak-anak yang berasal dari keluarga yang secara keuangan pas-pasan untuk dapat mendapatkan ilmu di tingkat perguruan tinggi,” ujar RJK.
Disinggung soal jenis beasiswa yang akan diterima mahasiswa tadi, RJK menerangkan bahwa selain biaya kuliahnya ditanggung, pemerintah juga akan memberikan living cost, atau biaya hidup yang akan diberikan tiap semester.
Dilanjutkan RJK, dalam aspirasi DPR RI Komisi X, pelajar SD, SMP, SMA juga mendapatkan beasiswa Program Indoesia Pintar (PIP), dimana Provinsi Papua Barat mendapatkan kuota sebanyak 24.000. Sayang lanjut dia, jumlah pelajar yang memenuhi syarat untuk mendapatkan beasiswa PIP hanya berjumlah dibawah 10 ribu dengan rincian 6.713 pelajar di tahun 2021 dan 7.198 siswa di tahun 2022.
Menurut RJK, yang menjadi penyebab banyaknya kuota beasiswa di Provinsi Papua Barat tidak terisi, adalah data pelajar yang tidak sesuai. Oleh karena itu, RJK mengatakan dirinya akan segera menemui pimpinan-pimpinan daerah di Papua Barat untuk membahas dan mencari jalan keluar dari permasalahan data pelajar ini.
“Sayang sekali kalau banyak kuota beasiswa ini yang tersisa, apalagi ada rencana kuota untuk Papua Barat naik menjadi 40.000. Pastinya kita mau pelajar di Papua Barat ini semuanya mendapat beasiswa. Makanya sesegera mungkin saya akan berkoordinasi dengan kepala-kepala daerah untuk membahas masalah ini, agar kemudian mereka bersama disdukcapil di daerah masing-masing dapat mendapat warga mereka secara benar. Karena jujur saja, masalah NIK, Kartu Keluarga, dan KTP dari orang tua pelajar ini banyak yang tidak pas,” tandas RJK.*AZS