Terkini

Ketua MKKS SMA Kota Sorong Diminta jangan Berbohong, PA GMNI Tantang Adu Data Biaya Masuk SMA Negeri Tembus Rp 7,5 Juta

Kapabar – Ketua Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPD PA GMNI) Papua Barat Yosep Titirlolobi meminta Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kota Sorong untuk tidak berbohong dan kebakaran jenggot, dikarenakan temuan PA GMNI Papua Barat terkait biaya masuk di salah satu SMA Negeri unggulan di Kota Sorong yang bernilai Rp 7,5 juta, diluar seragam sekolah.

Dijelaskan Yosep, seharusnya Ketua MKKS harus berani berbicara jujur untuk menjelaskan kepada masyarakat Kota Sorong mengenai biaya yang dikeluarkan oleh setiap siswa yang hendak masuk SMA dan penggunaannya.

Menurut Yosep, dirinya tidak menyebutkan semua biaya masuk SMA Negeri maupun SMA Swasta sama. Dimana menurut Yosep, memang ada SMA yang terjangkau dan ada yang biaya masuknya bikin geleng-geleng kepala.

Salah satu contoh jelas Yosep, SMA Negeri 3 Kota Sorong yang biaya masuknya sebesar Rp 7,5 juta diluar baju seragam siswa. Lanjut Yosep, apa yang disampaikannya di media tentu memiliki bukti dan data, yang didapat setelah salah satu anggota PA GMNI mendaftarkan anaknya untuk masuk di sekolah SMA Negeri 3.

“Jadi kalau dihitung semua hampir Rp 10 juta. Pertanyaannya uang itu digunakan sekolah negeri tersebut untuk apa?,” ujar Yosep.

Hal ini menurut Yosep, tidak lepas dari fungsi kontrol PA GMNI Papua Barat terhadap sekolah-sekolah unggulan yang memungut biaya masuk sudah menyimpang dari apa yang telah di atur oleh UU Pendidikan.

“Sudah ada beberapa oknum-oknum dinas Pendidikan di Kota Sorong yang ditangkap karena melakukan korupsi anggaran pendidikan. Kami dari PA GMNI Papua Barat meminta dengan tegas kejaksaan atau polisi untuk mengusut oknum-oknum yang selama ini memperkaya diri dengan memanfaatkan penerimaan siswa baru di SMA unggulan tersebut,” kesal Yosep.

Menyinggung statement Ketua MKKS SMA Kota Sorong, J Sagrim yang mengatakan bahwa kenapa dirinya tidak datang ke sekolah untuk menanyakan langsung, Yosep  mengatakan bahwa dirinya secara langsung telah mendatangi sekolah yang dipimpin oleh J Sagrim itu.

“Masa saya saya harus beritahukan jati diri saya sebagai orang tua murid, kan tidak perlu. Yang pastinya apa yang saya sampaikan ke media itu benar dan fakta. Makanya saya juga bilang, bagaimana negara mau mencerdaskan anak-anak bangsa kalau oknum-oknum di SMN Negeri unggulan kerjanya ingin memperkaya diri dengan uang masuk,” kata Yosep

Dijelaskan Yosep, pendidikan yang mahal di Kota Sorong sudah berjalan selama 15 tahun tetapi hal ini dibiarkan terus menerus terjadi. Hal ini diakui Yosep tidak akan dipersoalkan bagi mereka yang mampu, tetap tidak bagi mereka yang pas-pasan secara ekonomi.

“Bagaimana dengan anak-anak bangsa yang cerdas tetapi orang tuanya tidak mampu dalam pembiayaan? tentu itu menjadi masalah. Padahal sekolah negeri yang dibangun oleh negara untuk mendidik anak-anak bangsa tanpa membedakan latar belakang mereka. Jangankan mahal, harusnya tidak ada biaya yang dipungut saat seorang anak mau masuk sekolah negeri, karena anggarannya negera sudah siapkan,” sesal Yosep sembari mengingatkan Ketua MKKS Kota Sorong untuk segera berbenah sebelum pihaknya mengambil langkah hukum untuk melaporkan pungli yang terjadi di sekolah-sekolah di Kota Sorong.

Dalam wawancaranya, Yosep juga membantah apa yang disampaikan oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II, Marike Paulina Malak yang mengatakan bahwa berdasarkan data peserta didik Baru (PPDB) tahun 2022 adalah normal dan variasi adalah tidak benar.

Dikatakan Yosep seharusnya Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II harus rajin turun ke lapangan, bukan hanya berbicara dari kantor yang full AC saja.

“Kalau biaya Normal kenapa ada temuan masuk SMA Negeri yang biayanya mencapai Rp7,5 juta sampai Rp10 juta? Semua sudah serba canggih, bukan zamannya lagi untuk berbohong kepada masyarakat,” tandas Yosep.*HMF

Tampilkan Lebih Banyak

Artikel Terkait

Back to top button

Penerimaan Mahasiswa Baru UNAMIN


banner popup

This will close in 20 seconds