Terkini

Dibawah Kepemimpinan Bernard Sagrim Kabupaten Maybrat Aman, PA GMNI Minta PJ Bupati Harus Pribumi Asli A3

Kapabar – Ketua Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Provinsi Papua Barat Yosep Titirlolobi Dalam Jumpa Persnya kepada Media ini mengatakan bahwa untuk Pj Bupati Kabupaten Maybrat yang ditunjuk oleh Negara dalam hal ini Pemerintah Pusat harus memberikan Kekususan tersendiri kepada Kabupaten Maybrat dimana Pj Bupati Maybrat harus Putra-Putri A3 sendiri.

Dijelaskan Yosep, Kabupaten Maybrat adalah kabupaten yang unik dari 12 Kabupaten yang ada di Provinsi Papua Barat, mengingat kabupaten Maybrat sendiri rawan sekali terjadi konflik bilamana Pj Bupati Kabupaten Maybrat ditunjuk oleh Pemerintah Pusat tidak sesuai dengan Keinginan Masyarakat Yang ada di Kabupaten Maybrat.

Menurut Yosep, dari Nama yang di Usulkan Oleh Pemprov Papua Barat maupun DPRD Kabupaten Maybrat harus betul-betul orang yang paham tentang Kondisi Kabupaten Maybrat itu sendiri, sehingga pemilu tahun 2024 bisa berjalan dengan aman.

Satu Tanah Papua dan Satu Indonesia sendiri sudah paham tentang Geografis di kabupaten Maybrat, dimana untuk memindahkan Letak ibu kota dari Ayamaru ke Kumerkek, membutuhkan Proses dan memakan waktu hampir 9 Tahun sehingga barulah dibahwa kepemimpinan Bapak Bupati Maybrat DR. Bernard Sagrim, akhirnya letak Ibu Kota Maybrat bisa di pindahkan, ujar Yosep.

PA GMNI Papua Barat barat sendiri menurut Yosep memberikan Apresiasi Kepada Bupati Kabupaten Maybrat Bapak Bernard Sagrim dimana dibahwa Kepemimpinan beliaulah konflik kepentingan dan keseimbangan A3 bisa dijaga dan mengakomodir kepentingan A3 masuk dalam Pemerintahan Beliau, sehingga Maybrat aman sampai sekarang.

Perlu diketahui bahwa di Kabupaten Maybrat ada tiga suku besar yang mendiami Maybrat dari saman dulu Yaitu Suku Ayamaru, Suku Aitinyo dan Suku Aifat dimana 3 suku besar ini yang biasa disebut A3, ini yang harus di pikiran oleh Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk mengangkat Pj Bupati di Maybrat adalah orang-orang yang betul-betul paham tentang kondisi kabupaten Maybrat itu sendiri dan kalau bisa menurut hemat kami adalah orang Maybrat sendiri yang harus menjadi Pj, karena UU membolehkan hal itu.

Dijelaskan Yosep, kesalahan sedikit yang diambil oleh pemerintah pusat dalam menunjuk Pj Maybrat, maka konflik kepentingan akan kembali terjadi di daerah ini, tetapi apabila pemerintah pusat mendengar keinginan masyarakat di Kabupaten Maybrat, maka sudah seharusnya, yang ditunjuk atau di angkat adalah orang asli Maybrat sendiri, dan sudah tentu mereka akan paham tentang kondisi kabupaten Maybrat itu sendiri, ungkap Yosep.

Suku A3 Menurut Yosep adalah suku yang sudah banyak mencetak anak bangsa yang cerdas di tanah yang diberkati ini, hal ini bisa dibuktikan dimana banyak sekali Putra Putri Maybrat yang tersebar dari Pemerintah Pusat sampai pemerintah daerah yang dipercayakan untuk mengisi posisi-posisi strategis di pemerintahan yang ada di tanah Papua.

Untuk itu PA GMNI Papua Barat berharap dan untuk menghindari terjadinya konflik maka mereka yang ditunjuk menjadi Pj Bupati seharusnya adalah Anak-anak Negeri dari Kabupaten Maybrat itu sendiri, karena merekalah yang mengetahui letak Geografis Kabupaten Maybrat itu sendiri.

Apabila Pemerintah memaksakan untuk menunjuk orang dari luar Kabupaten Maybrat itu sendiri untuk menjadi Pj Bupati, sudah tentu akan terjadi banyak konflik dan itu sudah pasti pemerintah pusat akan pusing sendiri untuk meredam konflik kepentingan itu.*HMF

Tampilkan Lebih Banyak

Artikel Terkait

Back to top button

This will close in 10 seconds