Soal Pemberian Nama RSUD Provinsi, Gubenur Diminta Jangan Lupa Diri
Kapabar – Wakil Ketua PDI Perjuangan Kota Sorong Bidang Hukum dan HAM, Yoseph Titirlolobi menanggapi statement Gubernur Papua Barat soal pengabadian nama almarhum Jimmy Demianus Ijie di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Papua Barat, yang tidak dapat dilakukan sepihak. Menurut Yoseph, statement tersebut telah menggambarkan sifat gubernur yang diibaratkan seperti kacang yang sedang lupa terhadap kulitnya.
“Gubenur Papua Barat seperti orang yang lupa diri dan tidak tahu berterima kasih atas perjuangan dan jasa-jasanya almarhum Jimmy Ijie. Perlu diingat, almarhum adalah aktor dalam dilahirkannya provinsi yang dulu bernama Irian Jaya Barat ini,” tegas Yoseph.
Menurut Yosep, apa yang dikatakan Gubernur Papua Barat dibeberapa media baru- baru ini sangat melukai masyarakat sorong raya, khususnya masyarakat Kabupaten Maybrat pada umumnya.
“Kemarin gubernur mengatakan warga sekitar mungkin sudah memiliki nama khusus yang disiapkan, inikan jawaban yang sangat aneh. Tanah tempat berdirinya RSUD itu sudah dibeli oleh pemprov, jadi tidak perlu meminta izin dari masyarakat sekitarnya, toh soal penentuan nama adalah hak prerogatif gubenur. Atau jangan-jangan gubernur ingin namanya tertera disitu,” bebernya.
Semakin mengecewakannya lagi buka Yoseph, sosok Jimmy Ijie lah yang telah mendorong Dominggus Mandacan untuk maju menggantikan mantan gubernur sebelumnya, almarhum Abraham O Ataruri. Mengingat saat itu sambung Yoseph, Jimmy Ijie sampai harus menjadi Ketua Tim Pemenangan Dominggus-Lakotani demi ingin melihat putra terbaik asal Arfak memimpin provinsi Papua Barat.
Yoseph menilai, gubernur seharusnya menjadikan Kabupaten Sorong sebagai contoh, dimana diabadikannya mantan Bupati Kabupaten Sorong Jhon Piet Wanane sebagai nama rumah sakit, merupakan permintaan keluarga almarhum. Sambung Yoseph, selain atas permintaan keluarga, nama Jhon Piet Wanane diabadikan sebagai nama rumah sakit, karena semasa hidupnya beliau telah membangun Kabupaten Sorong dan mempersiapkan Daerah Otonomi Baru di Sorong Raya serta sumber manusia di Wilayah Sorong.
“Usulan untuk mengabadikan nama Jhon Piet Wanane sebagai nama rumah sakit langsung mendapat respon positif dari bupati sorong, yang saat itu langsung setuju tanpa harus meminta pertimbangan dari pemilik hak ulayat atau warga disekitar RSUD. Jadi gubernur harus bijak dalam memposisikan tokoh pembentukan Provinsi Papua Barat dan Jangan ada diskriminatif terhadap tokoh kunci. Level Jimmy Demianus Ijie itu sejajar dengan almarhum Bram Ataruri, yang namanya diabadikan menjadi nama jalan di lingkungan perkantoran Gubernur Papua Barat,” tukas Yoseph.*TTS