Uncategorized

Seminar Nasional, Robert : Sebagai Persiapan Pembentukan IAI Papua Barat Daya

Kapabar – Masih dalam rangkaian Pekan Arsitektur Papua Barat (PAPB) 2023 sekaligus memperingati HUT Kota Sorong yang ke-23 tahun, Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Papua Barat menggelar seminar nasional bertajuk “Tantangan dan Potensi Kota Sorong Sebagai Ibukota Provinsi Termuda di Indonesia” di Gedung Lambert Jitmau, Sabtu (4/3).

Ketua IAI Papua Barat, Robert Arnold Sitorus dalam sambutannya mengatakan, PAPB merupakan acara tahunan yang sudah diadakan sebanyak tiga kali yakni pada tahun 2019, 2022 dan 2023.

“Tahun ini diadakan di Kota Sorong sebagai persiapan untuk pembentukan IAI Provinsi Papua Barat Daya. Selain itu, PAPB merupakan sarana untuk memperkenalkan profesi arsitek kepada masyarakat luas,” kata Robert.

Robert menerangkan, dalam PAPB sejumlah rangkaian acara telah dilakukan selama sepekan yang dimulai pada Sabtu 25 Februari 2023 dengan lomba sketsa yang diikuti kurang lebih 50 peserta dari tinggat SMA atau sederajat dan umum di Balai Kota Sorong.

“Lalu hari Senin 27 Februari 2023, kami melakukan siaran langsung mengenai profesi arsitek kepada kawula muda Sorong di RRI Sorong. Lanjut keesokan harinya, bertepatan dengan HUT Kota Sorong kami laksanakan pembukaan pameran 40 karya arsitek Papua Barat,” rinci Robert.

Kemudian, sambung pria berdarah Batak ini, pada Jumat 3 Maret 2023 dilakukan pemutaran film dokumenter Arsitek Indonesia dan puncaknya pada Sabtu 4 Maret 2023 dengan menggelar Seminar Nasional.

“Antusiasme pengunjung menunjukkan bahwa masyarakat Kota Sorong membutuhkan event kolaborasi antara pemerintah dengan masyarakat untuk memberikan edukasi dan enterprenuer,” paparnya.

Dirinya berharap program PAPB kiranya dapat menjadi program yang bisa berkolaborasi dengan pemerintah kota ataupun kabupaten di dalam lingkungan Provinsi Papua Barat Daya (PBD).

“Ijinkan saya menyampaikan informasi bahwa UU Nomor 6, Tahun 2017 Tentang Arsitek telah disahkan oleh pemerintah Republik Indonesia. Dengan demikian profesi arsitek telah sejajar dengan profesi dokter, pengacara dan profesi lain yang telah dilindungi oleh negara,” katanya.

Sementara itu, Pj. Wali Kota Sorong, George Yarangga menyampaikan, warga Kota Sorong patut bersyukur karena Kota Sorong telah berusia 23 tahun dengan motto mewujudkan kota bersih, indah, aman dan nyaman (beriman).

“Kita mau menghilangkan image bajingan dengan beriman. Karena saya katakan bahwa kalau kota itu mau maju, harus tidak boleh ada tindakan kriminal dan kejahatan, seperti begal, perampokan, pembunuhan dan lain-lain,” ungkap Yarangga.

Dikatakan Yarangga, kualitas pembangunan fisik sebuah kota berperan penting bagi karakter wajah kotanya. Dimana, kota yang mempunyai tata bangunan dan tata lingkungan yang baik menjadi tujuan bagi orang-orang yang efektif dan potensial secara ekonomi seperti contoh Kota Singapura.

“Kota yang mempunyai ruang ruang publik yang nyaman akan berkaitan dengan pembangunan indeks manusianya. Kota Sorong sangat membutuhkan rancangan kota dan bangunan yang dapat memberikan kenyamanan bagi warga kotanya sehingga bahagia dan nyaman.

“Secara geografis posisi Kota Sorong sangat potensial sebagai pintu gerbang Pulau Papua. Kota Sorong berfungsi sebagai hub bagi jalur-jalur logistik dari dan ke Papua, sehingga kota ini menjadi fungsi sebagai pusat kegiatan nasional dalam konteks rencana tata ruang wilayah nasional,” imbuhnya.

Dia berharap, Pelabuhan Sorong sebagai hub untuk kawasan timur dan menjadi pelabuhan ekspor ke wilayah pasifik serta dengan adanya destinasi internasional seperti Raja Ampat memberikan peluang ekonomi bagi Kota Sorong lalu bertumbuh menjadi kota jasa yang potensial bertaraf internasional. *RON

Tampilkan Lebih Banyak

Artikel Terkait

Back to top button

This will close in 10 seconds