Peringati Bulan K3, UT Gelar Fun Walk dan Penanaman Pohon

Kapabar – Memperingati bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) PT. United Tractors (UT) Cabang Sorong menggelar fun walk dan penanaman pohon di sepanjang Jalan Poros Kawasan Hutan Mangrove, Klawalu, Distrik Sorong Timur, Kota Sorong, Sabtu (11/2).
Kegiatan fun walk dan penanaman pohon itu merupakan kolaborasi antara UT Cabang Sorong dengan beberapa stakeholder baik dari pemerintah daerah, TNI/Polri, LSM hingga komunitas-komunitas sekolah di Kota Sorong.
“Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, dari kegiatan donor darah kemarin, ini adalah salah satu rangkaian kegiatan dalam memperingati bulan K3. Dan, kegiatan ini juga bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) kami,” ujar Administration Departemen Head PT. UT Cabang Sorong, Muhammad Afif Fauzan kepada Kapabar di sela-sela kegiatan.
Menurut Afif, tujuan dilakukannya kegiatan fun walk dan penanaman pohon itu untuk membenahi sekaligus merevitalisasi tumpukan sampah di area Jalan Poros Kawasan Mangrove.
“Setelah tumpukan sampah itu dibersihkan, kami juga melakukan penanaman 300 bibit pohon. Agar nantinya tempat ini sudah bersih dari sampah dan diganti dengan tanaman hijau yang rindang,” terang Afif.
Afif mengakui, pihaknya akan rutin setiap tahun melakukan kegiatan yang bersifat CSR, namun pada tahun 2023 ini mereka menargetkan kegiatan yang lebih mendasar dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“Kalau titik yang menjadi sasaran kami melakukan kegiatan CSR masih fokus ke wilayah Kelurahan Klamana. Tapi tidak menutup kemungkinan untuk beberapa aktivitas kami bisa lakukan di titik-titik tertentu sesuai kebutuhan masyarakat dan sesuai pilar CRS yang dimiliki UT,” katanya.
Disamping itu, Plt. Kadis Lingkungan Hidup Kehutanan dan Pertanahan (LHKP) Provinsi Papua Barat Daya, Julian Kelly Kambu menyampaikan kegiatan itu bersamaan dengan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang jatuh pada bulan Februari.
“Sehingga, hari ini kami lakukan koordinasi, komunikasi dan kolaborasi dengan beberapa stakeholder agar terlibat sama-sama membersihkan sampah dari tempat ini,” kata Julian.
Julian menerangkan, melalui kegiatan itu dapat merubah mindset perilaku masyarakat yang sering membuang sampah tidak pada tempatnya atau di tempat pembuangan sampah (TPS).
“Kita punya sumber manusianya baik, sikapnya baik tapi sumber manusia dan sikap ini belum mampu merubah perilaku. Sehingga untuk merubah perilaku ini dengan membuat aksi seperti ini,” tegas Julian.
Bahkan, lanjut Julian, pihaknya sudah
menentukan jam buang sampah dari pukul 18.00 hingga 6.00 WIT, akan tetapi masyarakat tidak dapat menaati aturan tersebut.
“Kadang kami sudah angkut sampah di jam 6 sampai jam 7. Terus jam 8 hingga jam 10 masyarakat datang buang sampah lagi. Jadi mereka malah terbalik dan melanggar aturan,” katanya.
Sehingga, menurut dia, harus ada satu formulasi yang tepat dan pas sehingga mampu merubah perilaku masyarakat tersebut. “Mereka sepertinya perlu ada kapsul atau vitamin untuk kita suplai merubah perilaku. Jadi kami perlu aksi nyata seperti ini, sehingga kita tidak bisa bicara peduli lingkungan tanpa aksi lingkungan,” ungkapnya. *RON